Soal Freeport, Warga Papua: Bubarkan DPR!
jpnn.com - JAKARTA – Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR dibuat repot oleh belasan warga Papua yang menamakan diri Rakyat Indonesia Menggugat (RIM). Pasalnya, begitu masuk ke lobby gedung Nusantara III, mereka langsung mengibarkan spanduk meminta PT Freeport Indonesia (PTFI) diadili.
Keributan antara para pengunjuk rasa dengan Pamdal DPR tak terelakkan ketika seorang petugas Pamdal, langsung menyita spanduk yang mereka bawa.
“Hei, ini gedung rakyat, kembalikan spanduknya,” bentak seorang demontsran kepada petugas Pamdal, Senin (30/11).
Mereka pun langsung diarahkan keluar gedung. Namun, karena jumlah mereka sebanding dengan Pamdal yang seketika itu bertugas, upaya membawa mereka keluar gedung gagal.
Bahkan, beberapa di antara pengunjuk rasa mencoba mendekati akses lift tempat pimpinan DPR, DPD maupun MPR menuju ruangan mereka di lantai atas gedung Nusantara III. Mereka meneriakkan supaya DPR dibubarkan karena tidak becus bekerja memperjuangkan kepentingan rakyat, terutama soal Freeport.
“Bubarkan DPR,” teriak salah seorang demonstran. Tapi, beberapa saat kemudian, puluhan petugas Pamdal yang baru saja direkrut beberapa waktu lalu langsung berdatangan. Tapi setelah dimediasi, Ketua Umum RIM, Effendi Saman, meminta waktu memberikan keterangan pers.
Terpisah, Senator atau Anggota DPD dari Provinsi Papua Barat, Mervin Sadipun Komber menilai tidak menentunya kebijakan pemerintah tentang perpanjangan kontrak karya, membuat isu tentang PT Freeport Indonesia sangat liar. Akibatnya, mengesampingkan tujuan sebenarnya dari operasional PT Freeport di Indonesia yang sejalan dengan tujuan pembangunan nasional sesuai UUD 1945, yakni kesejahteraan rakyat.
“Ini saatnya kita manfaatkan kekayaan kita untuk kemajuan Tanah Air. Saya tidak setuju metode pengambilan saham atau apapun, karena 40 tahun operasional PT Freeport di Papua tidak memberikan efek lebih bagi rakyat Indonesia terutama yang berada di Tanah Papua,” ucap Mervin.
JAKARTA – Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR dibuat repot oleh belasan warga Papua yang menamakan diri Rakyat Indonesia Menggugat (RIM).
- Polri Disarankan Rekrut Polisi Ahli IT Untuk Hadapi Tantangan Kemajuan Teknologi
- Menko Polkam Minta Masyarakat Tak Khawatir dengan Kenaikan PPN 12 Persen
- Kinerja Polri 2024 di Bawah Listyo Sigit Presisi, Menuju Indonesia Emas di Tengah Netizen Cemas
- Kapolda Papua: 27 Anggota KKB Tewas Selama 2024
- Bencana di Sukabumi Pengaruhi Jumlah Wisatawan Saat Nataru
- Anggap Muslim di Indonesia Paling Beruntung, Kepala BPIP Sebut Setiap WNI Terlahir jadi Capres