Soal Harga BBM di Papua, Fadli Zon: Jangan-Jangan Cuma Pencitraan

jpnn.com - JAKARTA - Keputusan pemerintahan Presiden Joko Widodo memberikan keadilan kepada masyarakat Papua dan Papua Barat untuk dapat membeli bahan bakar minyak (BBM) dengan harga yang sama dengan di Pulau Jawa, telah terealisasi.
Bagaimana tanggapan Wakil Ketua DPR Fadli Zon?
"Ini tentu upaya menetapkan sesuatu harga, intervensi terhadap pasar. Saya kira bagus, tapi berapa lama tahannya?" kata Fadli Zon di kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (19/10).
Wakil Ketua Umum DPP Gerindra ini berharap, intervensi pemerintah terhadap harga minyak di wilayah Indonesia paling timur itu tidak seperti dengan harga daging sapi.
Jokowi, lanjut Fadli, menginginkan harga daging per kilogram tidak lebih dari Rp 80.000. Tapi fakta di lapangan tetap saja sekilo daging sapi di kisaran Rp 100-120.000.
"Sekarang mau menetapkan harga BBM sama. Coba dilihat nanti, berapa lama tahan? seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan? kita buktikan, bener bisa? Jangan-jangan cuma pencitraan saja. Bulan depan harganya kembali lagi," sindirnya.
Namun demikian, tambah Fadli, niat pemerintah sudah bagus dan Ia menyatakan setuju dengan apa yang dilakukan di Papua dan Papua Barat. Meskipun nantinya terjadi kenaikan subsidi BBM berkaitan transportasinya.
"Saya sih dari sisi kebijakan itu setuju sekali. Karena ini akan mempermudah masyarakat Papua untuk mendapatkan BBM dengan harga terjangkau," pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Keputusan pemerintahan Presiden Joko Widodo memberikan keadilan kepada masyarakat Papua dan Papua Barat untuk dapat membeli bahan bakar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bocah 6 Tahun Tewas Terjepit Pipa Kolam Renang di Garut
- Lewat Retret Kepala Daerah, Prabowo Dinilai Sedang Menghancurkan Demokrasi
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan
- Prabowo, SBY, dan Jokowi Tekan Bersama Tombol Peluncuran Danantara
- Usut Kasus Korupsi Perkeretaapian, KPK Panggil Ibu Rumah Tangga hingga Pengusaha