Soal IKN, Anies: Selesaikan Masalah di Jakarta, Bukan Malah Ditinggalkan
jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden bernomor urut 1 Anies Baswedan menjelaskan sikapnya soal polemik pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.
Anies membeberkan hal itu untuk menjawab pertanyaan dari capres nomor urut 2, Ganjar Pranowo dalam debat capres di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12).
Menurut Anies, daripada memindahkan ke IKN, lebih baik menghadapi dan menyelesaikan masalah di Jakarta.
"Kalau ada masalah, jangan ditinggalkan, tetapi diselesaikan. Ketika di Jakarta menghadapi masalah lingkungan hidup, lalu lintas, kepadatan penduduk itu harus diselesaikan. Ditinggalkan tidak kemudian membuat otomatis selesai," kata Anies.
Anies memaparkan, berbicara soal lalu lintas, kontribusi aparat sipil negara di dalam kemacetan hanya 4-7 persen, jadi, tak akan mengurangi kemacetan di Jakarta.
"Kalau soal lingkungan hidup, kalau yang pindah pemerintah sementara bisnis, keluarga masih tetap di sini maka tetap masih ada masalah," kata Anies.
Bukan tanpa solusi, Anies mengatakan pihaknya berpandangan masalah Jakarta harus diselesaikan dengan menambah transportasi umum berbasis listrik dan membangun taman agar Jakarta menjadi kota yang lebih nyaman.
"Jadi, jangan meniru pemerintah Belanda dahulu. Mereka punya Kota Tua, ketika Kota Tua turun permukaannya, mereka pindahkan ke selatan, bikin di sekitar Monas, masalah tidak diselesaikan," tutur Anies.
Anies Baswedan turut menyorot tidak adanya proses pembahasan yang komprehensif soal IKN.
- Segini Jumlah Nilai Investor di IKN, Angkanya Mencapai Triliun
- Prabowo Bakal Berkantor dan Kerja di IKN pada 2028
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- Jembatan Pulau Balang Jadi Ikon Baru IKN, Diperkuat Cat Propan
- Jika Rencana Pindah ke IKN 2028 Hanya Omon-omon, Inilah Dampaknya
- Menag Sebut Masjid Negara Bakal Dibangun di IKN, Bagaimana Nasib Istiqlal?