Soal Impor Beras, Petani Terpuruk, Perpadi Usul Begini
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Jakarta Billy Haryanto mengatakan, wacana impor yang bergulir di kalangan masyarakat membuat harga gabah anjlok seketika.
Dia menyebutkan, hal ini terjadi, meski kebijakan tersebut belum dilakukan.
Menukil data Perpadi, dia membeberkan, saat ini kondisi petani tengah terpuruk, misalnya di Tegal, Jawa Tengah, harga gabah kering anjlok dari Rp 5.000 menjadi Rp 3.500 per kilogram.
“Sebuah kebijakan, termasuk impor, semestinya disampaikan sesuai timing-nya karena ini juga menyangkut kebijakan strategis apalagi menyangkut petani," ujar dia di Jakarta, Rabu (24/3).
Sebelumnya dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI Senin, 22 Maret 2021, Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi menyatakan pemerintah berencana melakukan impor beras untuk menambah cadangan beras sebanyak 1-1,5 juta ton.
Kebijakan tersebut telah ada sebelum Lutfi menjabat sebagai mendag.
Billy menyesalkan isu terkait impor beras itu sudah menguap ke publik.
Menurut dia, meski belum direalisasikan tetapi mengganggu harga beras di tingkat petani.
Wakil Ketua Umum Perpadi Billy Haryanto mengatakan, wacana impor yang bergulir di kalangan masyarakat membuat harga gabah anjlok seketika.
- Soal Rencana Impor Beras 1 Juta Ton, DPR Minta Pemerintah Serap Gabah Petani Lokal Dahulu
- Pengamat Pertanian Sebut Impor Beras Langkah yang Tepat
- Kebijakan Impor Beras Dinilai Efektif Jaga Stabilitas Harga
- Skema Impor Menyuburkan Praktik Ilegal, KPK Wajib Usut Skandal Demurrage Rp 294 M
- KPK Selidiki Skandal Demurrage, Pakar: Pengamanan Bukti Mudahkan Penetapkan Tersangka
- KPK Diminta Prioritaskan Penyelidikan Skandal Demurrage Impor Beras