Soal Impor Jagung, Mentan Amran: Data yang Disampaikan Jokowi Itu Benar
jpnn.com, SUKABUMI - Perbedaan data impor jagung dari ucapan Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada debat capres dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi polemik.
Namun, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan, data yang disampaikan Jokowi itu benar, tidak salah.
“Jadi, kami ini yang mengeluarkan rekomendasi impor. Kami yang pegang data, mana mungkin salah,” kata Amran di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (21/2).
Seharusnya, kata Amran, Indonesia harus bangga, karena jumlah ekspor surplus dari impor.
“Impor 2018 itu 180 ribu ton. Tetapi kita ekspor 360 ribu ton. Surplus kan?” sebut Amran.
Namun, Amran juga tak bisa menyalahkan data BPS. Menurut dia, data itu benar, namun BPS tidak memerinci.
Diketahui, data BPS menyebut impor jagung 2018 mencapai 737,22 ribu ton. Menurut Amran, angka itu tidak murni jagung.
“Di dalamnya ada olahan jagung, seperti tepung, gula untuk bahan industri. Jadi tidak semuanya jagung murni. Ini kan yang dibahas jagung toh? Ya cuma 180 ribu ton (impor),” papar dia.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan, data impor jagung yang disampaikan Jokowi itu benar, tidak salah.
- Prabowo Berkomitmen Akhir 2025 Indonesia tak Lagi Impor Beras hingga Jagung
- Produksi Jamu Herbal jadi Bukti Kemandirian Petani di Gunung Kidul
- Kementan Dorong Smart Farming untuk Memajukan Pertanian Modern dan Berkelanjutan
- Lihat, Momen Mentan Amran Sulaiman Menikmati Jagung Bakar Bareng Masyarakat di Maros
- Dukung Swasembada Pangan, Kementan Perluas Sawah di Tarakan
- Kementan Perkuat Brigade Pangan Merauke demi Wujudkan Swasembada Pangan Nasional