Soal Ini, Dari Awal Akbar Tanjung Tak Setuju

Soal Ini, Dari Awal Akbar Tanjung Tak Setuju
Akbar Tanjung. Foto: dok. Jawapos.com

JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung menyatakan dari awal pihaknya tidak setuju dengan iuran yang diberlakukan bagi seluruh calon ketua umum Golkar. Sebab menurut Akbar, partai adalah organisasi perjuangan. Karena itu seharusnya diisi oleh orang yang memiliki idealisme perjuangan dan memiliki gagasan-gagasan yang akan diperjuangkan.

"Dalam prespektif itu, orang yang memiliki idealisme perjuangan, gagasan-gagasan yang akan diperjuangkan. Biasanya mereka datang dari latar belakang yang bukan orang yang mempunyai sumber dana yang besar. Jadi iuran itu tentu saja akan menyulitkan orang-orang yang punya keterpanggilan dalam politik. Makanya dari awal saya tidak setuju," kata Akbar, di Jakarta, Selasa (3/5).

Menjelang Munaslub Golkar yang digelar 15 Mei,sejumlah pihak di partai itu sudah mewacanakan keharusan untuk memberikan kontribusi dalam jumlah yang cukup signifikan . YaituRp 1 miliar.

Idealnya, lanjut Akbar, munaslub mencari figur untuk membangun partai. Jika hanya besaran iuran yang jadi penentu Akbar,  khawatir para kader yang berpotensi jadi ketum tidak bisa ikut kompetisi hanya karena kendala iuran.

"Saya khawatir ini menjadi preseden. Kalau sudah dimulai di pusat bukan tidak mungkin dilakukan di provinsi, kabupaten, kota dan bahkan dalam pemilihan pengurus kecamatan sampai desa," tegasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News