Soal Ini, Dari Awal Akbar Tanjung Tak Setuju
Selasa, 03 Mei 2016 – 23:31 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung menyatakan dari awal pihaknya tidak setuju dengan iuran yang diberlakukan bagi seluruh calon ketua umum Golkar. Sebab menurut Akbar, partai adalah organisasi perjuangan. Karena itu seharusnya diisi oleh orang yang memiliki idealisme perjuangan dan memiliki gagasan-gagasan yang akan diperjuangkan.
"Dalam prespektif itu, orang yang memiliki idealisme perjuangan, gagasan-gagasan yang akan diperjuangkan. Biasanya mereka datang dari latar belakang yang bukan orang yang mempunyai sumber dana yang besar. Jadi iuran itu tentu saja akan menyulitkan orang-orang yang punya keterpanggilan dalam politik. Makanya dari awal saya tidak setuju," kata Akbar, di Jakarta, Selasa (3/5).
Menjelang Munaslub Golkar yang digelar 15 Mei,sejumlah pihak di partai itu sudah mewacanakan keharusan untuk memberikan kontribusi dalam jumlah yang cukup signifikan . YaituRp 1 miliar.
Idealnya, lanjut Akbar, munaslub mencari figur untuk membangun partai. Jika hanya besaran iuran yang jadi penentu Akbar, khawatir para kader yang berpotensi jadi ketum tidak bisa ikut kompetisi hanya karena kendala iuran.
"Saya khawatir ini menjadi preseden. Kalau sudah dimulai di pusat bukan tidak mungkin dilakukan di provinsi, kabupaten, kota dan bahkan dalam pemilihan pengurus kecamatan sampai desa," tegasnya.
BERITA TERKAIT
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers
- Mendes Yandri Sarankan Agar Desa Wisata Bisa Tonjolkan Ciri Khas Daerahnya
- Menjelang HGN 2024, Ini Permintaan Khusus Mendikdasmen Abdul Mu'ti kepada Guru