Soal Insiden di Muzdalifah, Kiai Maman Sentil Panitia Haji yang Tak Profesional
"Di mana penumpukan jamaah seperti di Arafah, Muzdalifah, dan Mina itu harus betul-betul menjadi pemikiran yang lebih sistematis dan bisa dilakukan cepat karena ini menyangkut nyawa manusia," tuturnya.
Maman mengingatkan panitia haji ke depan agar lebih memperhatikan kondisi jemaah Indonesia yang lanjut usia.
Prioritas Indonesia terhadap jamaah lansia harus dikomunikasikan kepada otoritas di Arab Saudi agar otoritas setempat menyiapkan banyak pusat kesehatan, posko kedaruratan, dan mempersiapkan yang terbaik untuk para lansia.
"Termasuk misalnya, strategi lansia itu datang terakhir lalu pulang lebih dulu," ujar Kiai Maman.
Dia pun menyentil panitia haji Indonesia yang tidak bekerja profesional sehingga harus dievaluasi oleh pemerintah.
"Yang tidak profesional, dicoret, jangan diajak. Lalu yang profesional itu ditempatkan pada posisi yang pas," ucap Maman.
Kementerian Agama RI melalui Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menjelaskan keterlambatan di Muzdalifah terjadi antara lain karena kemacetan di jalur taraddudi (shuttle) bus yang mengantar jamaah dari Muzdalifah ke Mina.
Konon jalur tersebut banyak dilalui jemaah calon haji dari berbagai negara lain yang akan melempar jumrah setibanya di Mina, sehingga kepadatan pun terjadi.
Anggota Komisi VIII DPR RI Kiai Maman Imanulhaq menyentil panitia haji yang tak profesional terkait insiden Muzdalifah yang dialami jemaah haji Indonesia.
- Kemendes Harus Membatasi Penggunaan Dana Desa untuk Sosialisasi dan Pelatihan
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif
- Jadwal Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Diundur, Komisi II DPR RI Ungkap Tanggalnya
- Meraih Peluang Ekonomi di Tahun 2025
- DPR Sebut Penurunan Biaya Haji Bisa Memperbaiki Citra Prabowo
- F-PAN Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Mengatasi 10 Tantangan Ekonomi di 2024