Soal Insiden Medan, Kapolri Minta Maaf

Soal Insiden Medan, Kapolri Minta Maaf
Soal Insiden Medan, Kapolri Minta Maaf
JAKARTA - Polisi benar-benar merasa menyesal dengan insiden tewasnya ketua DPRD Sumut Abdul Azis Angkat pada aksi demontrasi oleh pendukung Provinsi Tapanuli yang berakhir anarkhis beberapa waktu lalu. Terlebih lagi, dari penyeldidikan Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Mabes Polri terungkap tentang adanya standard operation procedure (SOP) yang tidak dilaksanakan oleh polisi.

Tak pelak, Kapolri Jendral (Pol) Bambang Hendarso Danuri pun menyesalkan kejadian itu dan meminta maaf. "Tentu kita sangat menyesalkan kejadian itu. Kita turut berduka cita dan minta maaf," ujar Kapolri pada rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR, Senin (9/2).

Kapolri mengakui, meninggalnya Ketua DPRD Sumut memang tak terlepas dari tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi. "Sehingga yang bersangkutan (Abdul Azis Angkat) mengalami gagal jantung," urainya.

Bambang Hendarso Danuri yang pernah menjabat Kapolda Sumatra Utara itu juga menuturkan, dari temuan Irwasum Polri di lapangan memang ditemukan adanya SOP yang tidak dilaksanakan oleh anak buahnya di Polda Sumut dan Poltabes Medan. Disebutkannya, jumlah personel di lapangan tidak sesuai SOP. "Hanya 100 personil untuk menghadapi jumlah massa yang begitu besar," sebutnya.

JAKARTA - Polisi benar-benar merasa menyesal dengan insiden tewasnya ketua DPRD Sumut Abdul Azis Angkat pada aksi demontrasi oleh pendukung Provinsi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News