Soal Investasi Miras, Peneliti Indef: Ada yang Lebih Menarik dan Berkualitas
Justru, menurut dia, Indonesia harus memperbaiki sisi fundamental daya saing.
"Bukan asal menarik investasi yang kurang berkualitas seperti miras. Ini sepertinya Indonesia dijual murah," jelas Bhima.
Bhima memaparkan, meski basis produksi miras hanya di beberapa daerah tentu, tetapi penjualannya sulit diatur hanya didaerah tersebut. Investor pasti akan pertimbangan pasar dalam negeri.
"Ini justru membuat wajah Indonesia di mata investor asing khususnya dari negara muslim kurang bagus. Apalagi sebelumnya pemerintah gembar gembor soal investasi di sektor halal," papar dia.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Bidang Usaha Penanaman Modal. Salah satu poin dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 tersebut adalah soal aturan minuman keras (miras). (mcr10/jpnn)
Peneliti Indef Bhimas Yudhistira menyebut banyak investasi yang lebih menarik daripada soal minol. Dia menyebutkan pemerintah seolah-olah Indonesia dijual murah. Simak selengkapnya.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- 5 Strategi Bisnis BNI Menghadapi Tantangan Perekonomian 2025
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
- Meraih Peluang Ekonomi di Tahun 2025
- F-PAN Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Mengatasi 10 Tantangan Ekonomi di 2024
- Ekonom Sebut Dampak PPN 12% Bakal Memukul UMKM
- Aqua Berangkatkan 30 Marbut Masjid Umrah