Soal Investasi Miras, Peneliti Indef: Ada yang Lebih Menarik dan Berkualitas

Justru, menurut dia, Indonesia harus memperbaiki sisi fundamental daya saing.
"Bukan asal menarik investasi yang kurang berkualitas seperti miras. Ini sepertinya Indonesia dijual murah," jelas Bhima.
Bhima memaparkan, meski basis produksi miras hanya di beberapa daerah tentu, tetapi penjualannya sulit diatur hanya didaerah tersebut. Investor pasti akan pertimbangan pasar dalam negeri.
"Ini justru membuat wajah Indonesia di mata investor asing khususnya dari negara muslim kurang bagus. Apalagi sebelumnya pemerintah gembar gembor soal investasi di sektor halal," papar dia.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Bidang Usaha Penanaman Modal. Salah satu poin dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 tersebut adalah soal aturan minuman keras (miras). (mcr10/jpnn)
Peneliti Indef Bhimas Yudhistira menyebut banyak investasi yang lebih menarik daripada soal minol. Dia menyebutkan pemerintah seolah-olah Indonesia dijual murah. Simak selengkapnya.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Sepakat dengan IMF, Ekonom Bank Mandiri Sebut Indonesia Salah Satu Pusat Ekonomi Dunia
- Dairy Champ Perluas Potensi Wirausaha di Indonesia lewat Program Ibu Juara
- IMF Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh di Bawah 5%, Ekonom Bilang Begini
- Genjot Ekspor, Bea Cukai Beri Izin Kawasan Berikat kepada Produsen Tas di Jepara
- Hari Kartini; Annisa Pohan Mendorong Pemberdayaan Perempuan di Sektor Ekonomi
- PKSS Perkenalkan Contact Center 150399 untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Bisnis