Soal Isu Mi Instan Bisa Naik, Kementan Merespons Begini
Sejumlah negara penghasil gandum, seperti Rusia, India, Serbia, Mesir, Afghanistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Kosovo, mengeluarkan kebijakan retriksi.
Langkah itu diambil untuk tetap menjaga stabilitas pangan di negara mereka masing-masing.
“Perang Rusia-Ukraina sangat memengaruhi pasokan gandum untuk kebutuhan global,” kata Kuntoro.
Kondisi ini turut mendapat perhatian besar dari pemerintah.
Meski gandum bukan komoditas pangan utama, tapi kebutuhan gandum di Indonesia sangat tinggi.
Padahal gandum bukan produk asli Indonesia dan sulit untuk dibudi dayakan, sehingga kebutuhannya masih dipasok oleh impor.
Konflik masih bisa mempengaruhi pasar gandum Indonesia, karena total produk pangan yang diimpor dari kedua negara [Rusia dan Ukraina] pada 2021 sebesar 956 juta dolar AS.
Indonesia merupakan negara kedua dengan nilai impor gandum tertinggi di dunia, mengingat gandum sulit ditanam.
Total nilai impornya 2,6 miliar dolar AS (5,4% dari total impor gandum dunia) pada 2020.
Kementerian Pertanian (Kementan) merespons setelah ramai isi harga mi instan bakal naik akibat lonjakan harga gandum dunia.
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
- Baharkam Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Komoditas Jagung di Cianjur
- Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Bagikan Ribuan Benih Buah di CFD Bekasi