Soal Isu Mi Instan Bisa Naik, Kementan Merespons Begini
Data BPS 2019 menunjukkan konsumsi gandum per kapita penduduk Indonesia adalah 30,5 kg/ tahun.
Sebagai perbandingan, makanan pangan pokok penduduk Indonesia, yaitu beras, konsumsi penduduk Indoensia per kapita sebesar 27 kg/tahun.
Kebutuhan gandum terbesar merupakan untuk industri produk pangan olahan, seperti mi instan, kue, dan roti.
“Kementan merespon positif pernyataan salah satu pelaku industri pangan olahan berbasis gandum yang menyebutkan kenaikan harga produk pangan olahan tidak akan signifikan,".
"Pemerintah termasuk Kementan berharap semua pelaku industri pangan terus berkomitmen untuk menjaga harga produk mereka," tegas Kuntoro.
Meski begitu, pemerintah tetap akan terus mengedepankan kewaspadaan dan mengupayakan langkah preventif, sehingga ketersediaan pangan nasional tetap terjaga.
Potensi bahan baku makanan yang bisa naik berkali-kali lipat tentunya perlu diwaspadai, karena dampaknya sangat merugikan masyarakat.
Berangkat dari kewaspadaan tersebut, maka pemerintah memiliki kewajiban untuk mengingatkan masyarakat dan juga pelaku industri pangan terhadap potensi krisis pangan tersebut.
Seraya juga terus mengupayakan sejumlah langkah untuk bisa menghindarkan Indonesia dari kemungkinan kelangkaan pangan.
Kementerian Pertanian (Kementan) merespons setelah ramai isi harga mi instan bakal naik akibat lonjakan harga gandum dunia.
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
- Baharkam Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Komoditas Jagung di Cianjur
- Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Bagikan Ribuan Benih Buah di CFD Bekasi