Soal Jilbab, Dirut RS Medistra Beri Klarifikasi Agar Tidak Menimbulkan Salah Persepsi

"RS Medistra telah memiliki peraturan kepegawaian yang mengatur tentang standar penampilan dan perilaku yang sama sekali tidak melarang penggunaan hijab bagi para pegawainya," ujar dia.
Ketentuan itu menurutnya diterapkan dalam kegiatan sehari-hari di RS Medistra, di mana terdapat banyak dokter spesialis maupun karyawan (dokter umum, perawat, tenaga penunjang medis maupun tenaga non medis) yang menggunakan jilbab saat bertugas.
Agung menyampaikan bahwa RS Medistra sangat menghormati dan menghargai atas semua perbedaan keyakinan, serta menjamin hak seluruh karyawan untuk beribadah sesuai keyakinan masing-masing, salah satunya adalah dengan menyediakan sarana beribadah (masjid dan musala) serta menyelenggarakan kegiatan kerohanian.
"Atas kesalahpahaman yang terjadi, saat ini manajemen telah mengambil tindakan tegas dengan memberikan peringatan dan pembinaan kepada karyawan dimaksud, serta tidak lagi mengikutsertakan yang bersangkutan dalam tim interview calon karyawan RS Medistra," tuturnya.
Terakhir, Agung menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan proses rekrutmen karyawan serta operasional rumah sakit agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat.(fat/jpnn)
Dirut RS Medistra memberikan klarifikasi terkait pemberitaan dugaan larangan jilbab di lingkungan rumah sakit itu yang viral di media sosial.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Ulah Oknum Dokter di Malang Ini Agak Lain, Minta Pasien Melepas Baju, Korban Trauma!
- Alumnus Diduga Melecehkan Pasien di Garut, Unpad Buka Suara
- Sahroni Viralkan Dokter dan Istrinya Aniaya ART di Jaktim
- Aksi Mesum Oknum Dokter saat USG di Garut Viral, Polisi Bergerak
- BSMI Berangkatkan 5 Dokter Spesialis ke Gaza, Mohon Doanya
- Polisi Periksa 17 Saksi di Kasus Pemerkosaan Dokter Priguna, Termasuk Pihak RSHS