Soal Kabar Mahasiswa Meninggal Saat Demo Rusuh di DPRD Lampung, Kombes Zahwani: Hoaks Itu
jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Sejumlah mahasiswa melakukan aksi demo menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja di depan DPRD Lampung. Aksi demo menolak RUU yang dikenal dengan sebutan Omnibus Law itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.
Namun, demo yang mulanya berjalan damai itu berakhir rusuh. Massa terlibat bentrok dengan aparat kepolisian yang melakukan pengamanan demo.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad membenarkan adanya aksi demo yang berujung rusuh tersebut. Menurut dia, ada puluhan mahasiwa dilarikan ke rumah sakit karena terluka.
“Ada 26 orang dilarikan ke rumah sakit, 20 sudah kembali,” ujar Pandra ketika dikonfirmasi, Rabu (7/10) malam.
Dia pun membantah kabar bahwa ada mahasiswa yang meninggal dunia karena dianiaya petugas. Pandra menyebut itu adalah hoaks yang disebarkan oknum tak bertanggung jawab.
“Enggak bener ada mahasiwa yang tewas, ini banyak juga yang menyebar hoaks itu, kami sangat menyayangkan di saat pandemi begini,” kata Pandra.
Perwira menengah ini menambahkan, perwakilan dari mahasiswa juga sudah ada yang diterima oleh Ketua DPRD Lampung. Sehingga, apa yang diingkan mahasiswa akan ditindaklanjuti.
BACA JUGA: Dua Wanita Ini Diduga Sering Berbuat Dosa di Indekos, Akhirnya Digerebek, Hmm
Aksi demo yang dilakukan sejumlah mahasiswa di depan DPRD Lampung berujung rusuh. Sejumlah mahasiswa pun dibawa ke rumah sakit karena terluka.
- Mahasiswa Desak KPK Periksa Bupati Daerah Ini
- Gelar Perayaan Natal 2024, Untar: Simbol untuk Menciptakan Kebersamaan
- Mahasiswa Binus Kenalkan Prototipe Mobil Listrik Terbaru, Lihat Tuh
- Bea Cukai Edukasi Mahasiswa Lewat Program CGTC
- Epson Indonesia-IKJ Dorong Kreativitas Generasi Muda dengan Teknologi Cetak di SPOTLIGHT 2024
- Bea Cukai Memperkuat Edukasi Kepabeanan Lewat Program Campus Goes to Customs