Soal Kajian Tembakau, Akademisi pun Harus Objektif
Senin, 08 Juni 2015 – 07:00 WIB

Soal Kajian Tembakau, Akademis pun Harus Objektif. Foto JPNN.com
Di sisi ini, kata Hasan, suasana bisnis farmasi sangat kental dalam isu FCTC. Dengan membuat klaim bahwa rokok merusak kesehatan, mereka menjual produk penyembuhan dari rokok. Dan tak lupa, untuk mendukung kampanye tersebut, jaringan perusahaan farmasi telah menggelontorkan dana triliunan rupiah di berbagai Negara.
“Di satu sisi, ada kampanye antirokok. Di sisi lain, ada bisnis jualan obat berhenti merokok. Itu keterkaitan yang tak bisa dipisahkan karena FCTC lahir diinisiasi oleh perusahaan farmasi global," ujarnya. (jpnn)
JPNN.com TANGSEL – Perguruan Tinggi dianggap tak bersikap objektif atas perdebatan beleid antitembakau yang merupakan produk dari World Health
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang