Soal Kapal Terdampar, Menaker Ida Fauziah Minta Kejelasan dari Taiwan
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan, Pemerintah Indonesia sangat menaruh perhatian terhadap kasus awak kapal Indonesia di luar negeri di Taiwan.
Dia juga berharap permasalahan ini dapat diselesaikan secepatnya.
"Saya meminta kejelasan dan kepastian tentang kapan izin sign off dapat diberikan, mengingat kondisi para awak kapal tersebut sudah sangat rentan secara mental maupun fisik," kata Ida dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Sebagai informasi, pemerintah membahas permasalahan sekitar 400 awak kapal Indonesia yang bekerja pada kapal-kapal non-Taiwan yang stranded (terdampar) di perairan Taiwan. Ke-400 awal kapal tersebut hingga kini belum dapat pulang ke Tanah Air, dikarenakan belum adanya izin otoritas berwenang untuk keluar dari Taiwan.
Pemerintah Indonesia kata dia, juga sangat berharap otoritas Taiwan dapat segera mengeluarkan izin keluar terhadap awak kapal Indonesia yang stranded atau terdampar di Taiwan
"Atas dasar kemanusiaan dan guna menghindari hal-hal yang dapat merugikan," tegas Ida Iza Fauziah.
Menurut Ida Fauziah, hal lain yang dibahas pemerintah dalam pertemuan itu adalah upaya peningkatan kerja sama ketenagakerjaan, khususnya bidang penempatan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Ida Fauziah menyatakan, telah menemui Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei , pada hari Kamis (18/3) untuk meminta kejelasan dan membahas rencana penempatan kembali PMI ke Taiwan.
Menaker Ida Fauziah mengatakan pemerintah meminta kejelasan Taiwan terkait awak kapal Indonesia yang terdampar di negara tersebut.
- Deputi Lasro: Teramat Mendalam Pelajaran & Legacy dari Bapak Benny Rhamdani
- Aksi Donor Darah Bersama PMI Warnai Penutupan KSF 2024
- Korupsi di Kemenaker, Eks Anak Buah Cak Imin Dituntut Penjara Hampir 5 Tahun
- Keluarga PMI yang Tewas di Suriah Menduga Korban Dianiaya Majikan
- Polisi Tangkap 2 Penyelundup PMI Ilegal ke Kamboja, Ada yang Ingin Bekerja Admin Judol
- ZMart BAZNAS Angkat Perekonomian Keluarga Pak Entis