Soal Kartu Prakerja, Gus Aiz: Mumpung Belum Terlalu Jauh, Harus Dihentikan
Jika program ini diteruskan dan makin tidak terkendali, kata dia, ke depan dapat dipastikan, masyarakat Indonesia bekerja secara mekanik, yang dikontrol oleh mereka.
“Su'udzon saya, tim kartu prakerja ini hanya mengejar value dari bisnis teknologi saja, belum lagi ke depan akan disalahgunakan untuk kepentingan politik. Jadi masyarakat harus mengawasi secara cermat," Cetus Cucu Pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari, Aizzudin Abdurahman.
"Ini sama halnya membayar orang untuk menjadi bodoh. Seharusnya ada upaya yang lebih beradab, kemanusian harus selalu hadir mengontrol kemajuan teknologi, bukan sebaliknya. Apalagi hanya dikendalikan oleh segelintir orang," sambungnya.
Pada situasi pandemi Covid-19 ini, kesulitan masyarakat makin bertambah karena adanya segelintir oknum yang tidak memiliki tanggung jawab dan rasa kemanusiaa
"Menghadapi beratnya situasi ditengah pendemi Covid-19 akan hanya makin menjadi musibah karena ulah-ulah segelintir orang khususnya para pemimpin pengambil kebijakan yang tidak memiliki tanggung jawab atas rakyat dan kemanusiaan," katanya.(fri/jpnn)
Jika program ini diteruskan dan makin tidak terkendali, maka ke depan dapat dipastikan, masyarakat Indonesia bekerja secara mekanik.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Menko Airlangga Sebut Kartu Prakerja Menjawab Kebutuhan Pembelajaran Seumur Hidup
- Karier.mu Sediakan Pelatihan Prakerja Sesuai Kebutuhan Angkatan Kerja
- Program Prakerja Resmi Dilanjutkan di 2024, Targetkan 1,148 Juta Peserta
- Program Kartu Prakerja Berlanjut, Menko Airlangga Ingin Buka Akses Pelatihan di Luar Negeri
- G-Trust Learning Sukses Menggelar Wisuda Online Kelas Gemilang 2023
- Nusron: Bukan karena Kartu Truf, tetapi KIP, KIS, Kartu Prakerja