Soal Kasus Gagal Ginjal Akut, Irma Suryani DPR Desak Kemenkes & BPOM Lakukan Ini
"Setahu saya sampai hari ini, baik Kemenkes maupun BPOM belum menemukan secara pasti apa penyebab dari masalah yang menimbulkan gagal ginjal akut ini,” ungkap Irma.
Dia menyampaikan sejumlah catatan pada Kemenkes dan BPOM terkait permasalahan tersebut.
Pertama, perusahaan obat sirop yang diduga menyalahi ambang batas penggunaan EG.
Selanjutnya, perusahaan yang memproduksi obat sirop dengan EG itu melakukan subtitusi.
“Ini harus saya sampaikan kepada Kemenkes dan BPOM. Apakah ada dari perusahaan-perusahaan tersebut, misalnya, sedang pandemi kemarin kemudian melakukan substitusi etilen glikol,” tandas legislator dari Dapil Sumatera Selatan II itu.
Irma mengaku mendapatkan informasi terkait harga EG.
Negara produsen EG termurah ialah India dengan harga 100 Rupee/25 liter atau sekitar Rp 1,8 juta.
Sementara di Indonesia, PT Indonesia Harvest Chemical menjual dengan harga Rp 3,6 juta.
Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani menilai komunikasi Kemenkes dan BPOM cenderung membingungkan masyarakat terkait kasus gagal ginjal akut
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia