Soal Kehilangan Suara di Papua Tengah & Pegunungan, PPP Duga Ada Permainan Oknum

Soal Kehilangan Suara di Papua Tengah & Pegunungan, PPP Duga Ada Permainan Oknum
Tim Kuasa Hukum DPP PPP di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta, Selasa (14/5). Aristo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menduga ada permainan oknum yang membuat suara parpol berlambang Ka'bah menghilang di Papua Tengah dan Papua Pegunungan.

Hal demikian seperti diungkapkan Ketua Tim Kuasa Hukum DPP PPP Erfandi sebelum sidang PHPU hasil pileg 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta, Selasa (14/5).

"Ternyata di tingkat bawah itu, suaranya ke PPP ketika pada rekap naik ke atas, ke tingkat kecamatan dan lain sebagainya, itu ada oknum yang kemudian berubah suaranya PPP itu ke partai lain itu," kata Erfandi, Selasa.

Adapun, PPP melalui tim kuasa hukum sudah mengajukan PHPU hasil pileg 2024 ke MK dengan nomor perkara 130-01-17-37/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024.

Erfandi menyebutkan PPP menyertakan bukti-bukti dugaan permainan oknum di Papua Tengah dan Pegunungan dalam sidang PHPU hasil pileg 2024 di MK.

Dia berharap bukti yang dibawa parpolnya bisa dipertimbangkan hakim dan bisa masuk dalam sidang dengan agenda pembuktian.

Diketahui, pemilihan di Papua Tengah dan Pegunungan menggunakan sistem noken atau keterwakilan dari pemuka adat setempat.

Erfandi menuturkan sejumlah tokoh adat Papua di Yahokimo, Jawawijaya, hingga Nduga banyak memberikan suara kepada PPP.

PPP menduga permainan oknum yang membuat suara parpol berlambang Ka'bah menghilang di Papua Tengah dan Papua Pegunungan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News