Soal Kerbau di Area Bandara Lombok, AirNav: Bisa Bahaya

jpnn.com, LOMBOK - Keberadaan ratusan kerbau di kawasan Bandara Internasional Lombok (BIL) kerap tertangkap kamera pemantau AirNav Indonesia setempat.
AirNav sendiri merupakan Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav.
General Manager AirNav Indonesia cabang Lombok Kiki Adrian mengaku kerap melihat kerbau mendekati pagar pembatas landasan pacu.
"Kerbau ini kerap terlihat oleh petugas di bagian sisi utara area landasan pacu. Kalau ada yang berkeliaran mendekati pagar, kami langsung melapor ke AP I," ucapnya.
Kendati demikian, Kiki menyebut sejauh ini belum ada kerbau yang menerobos masuk ke area landasan pacu pesawat Bandara Lombok.
"Kalau sampai masuk sih belum ada. Yang sering itu dekat pagar saja," ujar Kiki.
Oleh karena itu, dia mendukung adanya rencana penertiban oleh pemerintah daerah setempat mengantisipasi gangguan terhadap penerbangan.
"Kami mendukung sih. Karena ini (kerbau) kan bahaya juga kalau dibiarkan," ujar dia.
Ratusan kerbau tersebut merupakan milik puluhan peternak dari tiga desa di sekitar bandara, yaitu Desa Tanak Awu, Desa Ketare, Kecamatan Pujut, dan Desa Penujak di Kecamatan Praya Barat.
GM AirNav Indonesia cabang Lombok Kiki Adrian bilang begini soal keberadaan kerbau di kawasan dekat landasan pacu Bandara Lombok. Bisa bahaya.
- Balai Ternak BAZNAS Berdayakan Peternak Mustahik di Sleman
- Susu Mbok Darmi Gelar Gathering dengan Mitra Peternak
- Bea Cukai Mataram dan Polda NTB Gagalkan Penyelundupan Narkotika di Bandara Lombok
- Peduli Kemajuan Bangsa, PIS Berperan Aktif dalam Program Relawan Bakti BUMN di Desa Bayan
- Dari Mustahik Jadi Muzaki! 59 Peternak Binaan BAZNAS Naik Kelas
- Remaja Terseret Arus Banjir di Lombok Tengah Ditemukan Sudah Meninggal Dunia