Soal Kerumunan di Maumere, Chandra Menyoroti Suvenir di Mobil Jokowi
Chandra lantas berpendapat bahwa hancurnya sebuah negara bukan karena ada demonstrasi atau bukan karena kritik ataupun lantaran ada oposisi.
"Melainkan hukum tidak diperlukan sama kepada seluruh warga negara Indonesia termasuk Presiden. Semestinya berdasarkan asas hukum equality before the law (kesamaan dihadapan hukum). Saya jadi teringat dengan perkara Habib Rizieq Shihab," pungkas Chandra.
Sebelumnya Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin membenarkan video viral kegiatan Presiden Jokowi itu.
"Benar itu video di Maumere. Setibanya di Maumere, presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete," kata Bey.
Baca Juga: Dramatis, Penangkapan HE Sempat Jadi Tontonan Warga
Bey menerangkan, Jokowi dan rombongan sudah ditunggu masyarakat di pinggir jalan.
Saat rombongan melambat, masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti.
Mengenai aksi presiden yang menunjukkan dirinya, menurut Bey, hanya sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat.
Kerumunan saat kunjungan Presiden Jokowi di Maumere juga mengingatkan Chandra pada kasus Habib Rizieq Shihab.
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Inilah Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ada Nama Ujang Komarudin
- Akademisi Ini Sebut Tak Ada Intervensi Presiden di Pilkada 2024
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Menteri Nusron Wahid Diminta Presiden Concern Menata Ulang Tanah Negara
- Chandra Soroti Pemidanaan terhadap Kebijakan di Kasus Tom Lembong