Soal Keuangan Syariah, Inggris-Korsel Lewati Indonesia
![Soal Keuangan Syariah, Inggris-Korsel Lewati Indonesia](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2016/12/24/2ae1fea48dc82b6159d18b002c188ec2.jpg)
Sedangkan nilai outstanding atau belum jatuh tempo USD 9,5 miliar.
Besarnya penjualan sukuk menunjukkan bahwa investasi syariah makin diminati. Potensinya masih sangat besar untuk bisa berperan penting dalam pembangunan nasional.
’’Artinya, sekarang kita miliki alternatif-alternatif investasi,’’ lanjut mantan pengusaha mebel itu.
Dia menambahkan, potensi keuangan syariah Indonesia baru dimanfaatkan lima persen.
Angka itu masih sangat jauh bila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia yang mencapai 30 persen.
Bahkan, Indonesia masih kalah dari Inggris dan Korea Selatan dalam hal keuangan syariah.
Dengan status sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, wajar, Jakarta diproyeksikan menjadi pusat keuangan syariah internasional.
Presiden menambahkan, total penjualan sukuk yang besar itu sebenarnya tidak bisa menjadi tolok ukur keberhasilan.
JAKARTA – Peminat investasi surat berharga syariah negara (SBSN) di Indonesia semakin banyak.
- Presiden Prabowo Segera Meluncurkan Danantara, Catat Tanggalnya
- Hambat Penyerapan Tenaga Kerja, Kemnaker akan Laporkan Ormas Bergaya Preman
- Ekonom Sarankan Prabowo Kurangi LPG Impor, Beralih ke Jargas
- KPK Panggil Bos Asuransi Sinar Mas Indra Widjaja Terkait Dugaan Korupsi Investasi
- Mahasiswa Indonesia Menangkan Kompetisi Battle of Minds 2024
- Konon Pembangunan IKN Berhenti, Cek Faktanya