Soal Keuangan Syariah, Inggris-Korsel Lewati Indonesia
Sedangkan nilai outstanding atau belum jatuh tempo USD 9,5 miliar.
Besarnya penjualan sukuk menunjukkan bahwa investasi syariah makin diminati. Potensinya masih sangat besar untuk bisa berperan penting dalam pembangunan nasional.
’’Artinya, sekarang kita miliki alternatif-alternatif investasi,’’ lanjut mantan pengusaha mebel itu.
Dia menambahkan, potensi keuangan syariah Indonesia baru dimanfaatkan lima persen.
Angka itu masih sangat jauh bila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia yang mencapai 30 persen.
Bahkan, Indonesia masih kalah dari Inggris dan Korea Selatan dalam hal keuangan syariah.
Dengan status sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, wajar, Jakarta diproyeksikan menjadi pusat keuangan syariah internasional.
Presiden menambahkan, total penjualan sukuk yang besar itu sebenarnya tidak bisa menjadi tolok ukur keberhasilan.
JAKARTA – Peminat investasi surat berharga syariah negara (SBSN) di Indonesia semakin banyak.
- Bank Mandiri Perluas Kemandirian Finansial PMI lewat 'Mandiri Sahabatku' ke Jepang
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
- Soal Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang, Yoyok Sukawi Punya Strategi Tembus 7 Persen
- Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Perumda Sarana Jaya Meluncurkan Warna Fine Living
- Ikan PrimaLand
- Menko Airlangga Hartarto Dorong Akselerasi Kemajuan Ekosistem Ekonomi Syariah