Soal Klaim Tari Tor Tor, Indonesia Ajukan Nota Protes ke Malaysia
Sabtu, 23 Juni 2012 – 15:03 WIB
“Ada formatnya. Kita mengundang dulu, duduk bersama, lalu membandingkan. Waktunya panjang. Tapi tidak apa-apa karena harus dilakukan,” tegas guru besar Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut.
Terakhir, katanya, adalah jangka panjang. Dalam kebijakan ini pemerintah akan membawa persoalan ini ke dunia internasional seperti UNESCO dan PBB. Langkah ini tentunya memerlukan dana cukup besar. Tapi bukan tidak mungkin dilakukan. Sambil menunggu, langkah jangka pendek dan menengah akan dilakukan lebih dulu.
’’Di dalamnya ada banyak. Tidak hanya Unesco. Tapi kita coba yang pertama dan kedua dulu. Tapi persiapan ke arah ketiga-tiganya kita lakukan. Kita ingin tuntas ke depannya,’’ ungkap istri dari David Sanders tersebut.
Menurut Wiendu, dasar pertimbangan pemerintah mengambil langkah strategis tersebut adalah agar kasus tuntas dan tidak terulang. Sebab, selama ini kasus serupa sudah sering terjadi. Dari catatan pemerintah, setidaknya 7 kali Malaysia berusaha mengklaim kebudayaan Indonesia.
JAKARTA – Indonesia akhirnya menyampaikan nota protes resmi kepada Malaysia terkait pencatatan Tari Tor-Tor dan Gondang Sambilang sebagai warisan
BERITA TERKAIT
- Ratusan Burung Pipit Mati Tersambar Petir di Bandara Ngurah Rai
- 4 Lokasi Penyitaan Uang Haram Rohidin Mersyah, Nomor 1 Wow
- Begini Rohidin Mersyah Peras Anak Buah, Honor Guru Disunat
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 25 November 2024, Hujan Merata
- Selain Rohidin Mersyah, 2 Anak Buahnya Juga Tersangka Pemerasan Pegawai untuk Pilkada
- Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Bima: Kasihan yang Sudah Antre Lama