Soal Kontroversi Film Lima, Lola Amaria: Semoga Balik Modal
jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Sensor Film (LSF) tetap memasukan film Lima ke dalam klasifikasi film 17 tahun ke atas.
Keputusan itu dipilih sebagai jalan tengah agar film garapan Lola Amaria itu bisa dinikmati di bioskop Tanah Air.
"Kami berharap ada keajaiban sampai detik-detik terakhir. Tapi kalau tidak, barangkali film ini masih bisa ditonton bersama keluarga dengan pendekatan masing-masing," kata Kepala Badan Pengarah Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP), Yudi Latief, usai premiere film Lima di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Yudi mengatakan, pendampingan keluarga menjadi sebuah solusi yang ‘aman’ bagi anak-anak di bawah usia 17 tahun menonton film ini.
“Pendampingan orang tua saya rasa perlu untuk mengatasi problem-problem ketakutan yang tidak perlu,” ucapnya.
Lola Amaria pun tidak ingin menganggap hal tersebut menjadi sesuatu yang merugikan.
“Diuntungkan saja deh. Kalau dirugikan takutnya kan omongan jadi doa, semoga yang nonton banyak, dan balik modal," kata Lola Amaria.
Dia juga tidak ingin menganggap hal yang terjadi di dalam film Lima tersebut sebagai sebuah kontroversi.
Lola Amaria tak ingin mempermasalahkan film Lima dimasukkan dalam klasifikasi 17 tahun ke atas. Sebelumnya, dia berharap menjadikannya sebagai film keluarga.
- Lola Amaria Gelar Nonton Bareng Film Eksil Sambil Berdonasi untuk Palestina
- Sempat Tertunda, Film Pesantren Akan Tayang di Bioskop
- Film 'Pesantren' Bakal Diputar di 10 Pesantren Selama Ramadan
- Dampak Pandemi, Lola Amaria Jualan Nasi Cimet
- Film 6,9 Detik Angkat Kisah Atlet Panjat Tebing Peraih Emas Asian Games
- Lola Amaria Boyong Film Lima ke Selandia Baru