Soal Kontroversi Turis China, Muzani: Prioritaskan Keselamatan Rakyat

Soal Kontroversi Turis China, Muzani: Prioritaskan Keselamatan Rakyat
Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Ahmad Muzani. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Ahmad Muzani menyoroti rencana pemerintah mengejar target 253 ribu turis China masuk ke Indonesia pada 2023 sebagai disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Target itu dikejar menyusul kebijakan pemerintah mencabut aturan PPKM untuk menggenjot perekonomian nasional di segala sektor, salah satunya pariwisata.

Namun, target yang menyasar wisatawan asal Tiongkok itu menuai kontroversi karena China masih dilanda gelombang Covid-19 dengan jumlah kasus aktif lebih 92 ribu orang.

Terkait hal itu, Muzani mewanti-wanti jangan sampai pelonggaran protokol kesehatan demi mencapai target ekonomi justru mengabaikan keselamatan rakyat Indonesia. Fraksi Gerindra mendorong adanya aturan khusus terhadap wisatawan China yang mau datang ke tanah air.

Misalnya, kewajiban melakukan swab PCR bagi turis asal China yang ingin masuk ke Indonesia harus diperketat. Itu sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan meningkatnya kasus Covid-19 di dalam negeri.

"Jangan sampai kita menargetkan pertumbuhan ekonomi tetapi mengabaikan keselamatan dan kesehatan rakyat," kata Muzani melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (12/1).

Dia tidak ingin herd immunity, upaya pemulihan ekonomi nasional, dan stabilitas sosial yang sudah dibangun dengan kerja keras menjadi sia-sia akibat ketidakwaspadaan terhadap kemungkinan ancaman Covid-19 melalui wisatawan asing, terutama asal China.

Sementara itu, sejumlah negara di dunia telah menerapkan pengetatan protokol kesehatan bagi turis asal Tiongkok yang hendak masuk ke negara mereka. Seperti, di Amerika Serikat, negara-negara di Eropa, serta sejumlah negara di Asia maupun Afrika.

Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Ahmad Muzani menyoroti target Menparekraf Sandiaga Uno mengejar target turis asal China yang dilanda gelombang Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News