Soal Lanjutan Liga 1 2020, Sekjen PSSI: Opsi Ketiga yang Paling Mungkin Dijalankan
jpnn.com, JAKARTA - Polri telah memastikan tidak akan memberikan izin keramaian selama masa pandemi Covid-19 dan Pilkada serentak 2020.
PSSI telah menyikapi keputusan itu dengan menyiapkan tiga opsi alternatif jika situasinya seperti ini.
Hanya saja, opsi pertama dan kedua kemungkinan tak bisa dijalankan. Karena opsi pertama, memulai lanjutan Liga 1 2020 pada 1 November, kemudian opsi kedua pada 1 Desember dan opsi terakhir adalah pertandingan di bulan puasa.
Mengacu pernyataan Polri melalui Kadiv Humas Argo Yuwono, maka opsi ketiga adalah yang paling mungkin dijalankan.
Opsi itu ialah membuat kompetisi menjadi dua wilayah dan dimulai pada Januari 2021.
Hal tersebut juga diungkapkan Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi. Menurutnya, jika 1 November tidak diizinkan, maka PSSI akan membuat skema dan jadwal baru, yakni pada 1 Desember 2020.
"Ini semua PSSI lakukan karena aspirasi klub yang ingin kompetisi kembali digelar. Jika itu belum diizinkan karena alasan izin keramaian terkait Pilkada 2020, PSSI akan mencoba memulai pada 1 Januari 2021. Mudah-mudahan aspirasi klub agar kompetisi kembali digelar bisa menjadi kenyataan," terang Yunus di situs PSSI.
Akan tetapi, lanjut pria yang juga Exco PSSI itu, kalau kompetisi dimulai pada 1 Januari 2021, maka kemungkinan kompetisi digelar dengan format berbeda, yakni menggunakan model dua wilayah.
Lanjutan Liga 1 2020 berat kemungkinannya dijalankan pada 1 November nanti. Bahkan, untuk memutarnya di Desember 2020 juga bakal terkendala dengan tahapan Pilkada serentak.
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas
- Putusan MK jadi Kekuatan Bawaslu Awasi ASN, TNI, Polri, hingga Kades yang Tak Netral
- Polri Harus Siap Amankan Pertarungan 87 Pasangan Calon Kada di NTT