Soal LPG 3 Kg, Al Hidayat Samsu: Kebijakan Tergesa-gesa, Mengorbankan Rakyat Kecil
Namun, realitas yang terjadi justru menunjukkan sebaliknya.
Rakyat harus berjuang mati-matian demi mendapatkan kebutuhan dasar yang seharusnya dijamin oleh negara.
“Kematian seorang ibu rumah tangga akibat antre gas bukan sekadar insiden biasa, tetapi cerminan nyata dari kegagalan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat kecil,” sesalnya.
Atas kondisi tersebut, Al Hidayat Samsu memberikan sejumlah tuntutan kepada Pemerintah serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia.
Pertama, mengevaluasi kebijakan distribusi gas elpiji 3 kg yang menyebabkan kelangkaan dan antrean panjang yang membahayakan keselamatan masyarakat.
Kedua, menjamin ketersediaan gas bersubsidi di seluruh daerah agar rakyat tidak perlu bersusah payah mencari kebutuhan pokok mereka.
Ketiga, menghentikan kebijakan yang tergesa-gesa tanpa kesiapan infrastruktur dan sosialisasi yang matang, yang justru mengorbankan rakyat kecil.
Keempat, menjalankan transparansi dalam pengelolaan subsidi energi agar benar-benar sampai ke masyarakat yang berhak, bukan sekadar retorika politik.
Terakhir, menetapkan langkah darurat untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kg agar rakyat tidak terus-menerus menjadi korban kebijakan yang tidak berpihak pada mereka.
Kelangkaan LPG 3 kilogram (Kg) yang terjadi di berbagai daerah telah menimbulkan dampak serius bagi masyarakat kecil.
- Bahlil Desak Seluruh Pengecer LPG Daftar Menjadi Subpangkalan
- Simak, Begini Penjelasan Wamen ESDM soal Penataan Ekosistem Rantai Pasok LP3 Kg
- Pertamina Tegaskan Dukung Pemerintah Menata Penyaluran LPG 3 Kg Bersubsidi
- Soal Evaluasi Menteri Bahlil Seusai Heboh Elpiji 3 Kilogram, Legislator NasDem: Itu Hak Presiden
- Bahlil yang Buang Badan soal LPG 3 Kg Dinilai Menunjukkan Pemberontakan ke Prabowo
- Apresiasi Instruksi Presiden soal Penjualan LPG 3 Kg, Putri Zulhas: Perketat Pengawasan