Soal Megawati, Ruhut: Sombong Kok Dipelihara
jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Demokrat (FPD), Ruhut Sitompul menilai pernyataan kader PDIP yang menuding Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai orang yang tidak negarawan adalah pernyataan ngaco. Tudingan itu menurut Ruhut hanya bisa dilontarkan oleh orang-orang yang sedang kebakaran jenggot.
"Kalau mau bicara soal negarawan, kita bicara fakta saja lah. SBY itu presiden yang dipilih langsung selama dua pemilu. Sementara Megawati cuma jadi presiden dua tahun. Jadi siapa yang lebih negarawan? Rakyat sudah tahu," kata Ruhut Sitompul, Senin (6/10).
Selama ini, lanjut Ruhut, SBY selalu bersikap santun sehingga aneh kalau sekarang dituduh tidak negarawan. Sejak SBY mengambil alih kekuasaan dari Megawati sampai hari ini, SBY selalu membuka pintu. Justru Megawati yang selama ini menutup pintu.
"Megawati baru membuka pintu setelah kepepet dan itu pun dengan segala kesombongan," tegas Ruhut Sitompul.
Dijelaskan Ruhut, selama sepuluh tahun berkuasa, SBY selalu membuka pintu. Sementara mereka, kata Ruhut, setelah kepepet baru mau ketemu. SBY masih berusaha bertemu Megawati, tapi Ketua Umum PDI Perjuangan malah mengirim utusan.
"Megawati yang harusnya menemui SBY karena bagaimanapun SBY masih presiden. SBY menjawab lewat Twitter itu kan karena Mega yang tidak mau ketemu. Jadi siapa yang tidak negarawan? Siapa yang sombong? Sombong kok dipelihara. Dunia saja mengakui SBY, siapa yang tidak tahu bagaimana SBY? SBY pemimpin yang sangat santun," pungkasnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Politisi Partai Demokrat (FPD), Ruhut Sitompul menilai pernyataan kader PDIP yang menuding Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bencana Melanda, Anggota DPR Ajak Masyarakat Bantu Korban
- Bukan Karena Curah Hujan Tinggi, Ini Penyebab Banjir di Jakarta
- Miris, Indonesia Darurat Kekerasan Seksual Anak dan Perempuan
- Oknum Polisi Tembak Warga di Kalteng, Komisi III DPR RI Desak Polri Usut Tuntas
- Bantah Kesaksian Gatot & Mina dalam Sidang Sengketa Museum Soeharto, Mitora Siap Tempuh Jalur Hukum
- Posko Siaga Darurat Didirikan Antisipasi Bencana