Soal Merger TikTok, Akademisi Soroti Potensi Eksploitasi
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM Hargo Utomo menyoroti rencana aksi merger TikTok dengan menggandeng GoTo melalui Tokopedia.
Menurutnya, rencana kongsi dagang itu membuat urusan e-commerce dikendalikan kekuatan pihak yang menguasai data pelanggan.
"Pada akhirnya e-commerce memang akan dikendalikan oleh entitas yang memiliki kekuatan dalam menguasai basis pelanggan dengan sumberdaya produktif," kata Hargo kepada awak media, Senin (4/12).
Dari situ, pria yang juga berstatus akademisi itu meminta pemerintah melalui Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU bisa bekerja memantau persaingan usaha di e-commerce.
"Menjadi tantangan besar bagi KPPU dalam memantau persaingan usaha," kata Hargo.
Pemerintah, katanya, perlu melakukan pengawasan demi mencegah terjadinya ekspolitasi pasar oleh satu konglomerasi perusahaan teknologi apabila merger terlaksana.
"Menghindari terjadinya eksploitasi akibat penguasaan pasar di platform e-commerce, maka layak dipikirkan kembali pola hubungan antara pemilik platform (TikTok-Tokopedia) dan para mitra penyedia content," kata Hargo.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengingatkan soal aplikasi yang menguasai 123 juta WNI dengan pembelian sangat masif.
Akademisi Hargo Utomo menyoroti rencana aksi merger TikTok dengan menggandeng GoTo melalui Tokopedia. Apa sorotannya?
- Aktif Berbagi di Medsos, Alvino Oldan jadi Global Ambassador Brand Ternama
- Gegara Ini, Chanreaksmey Loy Sukses Menyedot Perhatian Netizen Indonesia
- Setahun Berkolaborasi, Tokopedia dan ShopTokopedia Dorong Pendapatan UMKM Naik 95 Persen
- Beli Kosmetik Rp 80 Ribu di TikTok, Warga Depok Malah jadi Korban Pinjol Puluhan Juta
- XL Axiata & Smartfren Merger, Meutya Hafid Mengaku Belum Tahu
- Tempo Scan Luncurkan Total Care Men untuk Pria Aktif dan Maskulin