Soal Minyak, Indonesia Tertinggal dari Norwegia
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Imaduddin Abdullah mengungkapkan Indonesia sangat lamban dalam mengelola minyak. Akibatnya, ketergantungan Indonesia pada minyak sangat besar dan sulit untuk beralih pada sumber energi lainnya.
"Kalau kita terus seperti ini bergantung pada minyak, yang akan rugi anak cucu kita," ujar Imaduddin dalam diskusi 'Pala Pusing Rakyat' di Jakarta Pusat, Sabtu (4/3).
Indonesia, kata dia, harusnya mencontoh Norwegia. Sebagai negara minyak, Norwegia tetap mengendalikan kebutuhan masyarakatnya akan minyak. Sebagian besar penggunaan energi transportasi di Norwegia, kata dia, lebih banyak menggunakan biofuel dibanding minyak.
"Norwegia kaya akan minyak. Tapi industri dan listriknya tidak semua menggunakan minyak. Ini penting untuk masa depan negara. Tahu cara mengelola kebutuhan minyaknya," imbuh Imaduddin.
Selain Norwegia, sambungnya, Indonesia juga belum mampu mengimbangi kemampuan Brasil. Negeri Samba itu juga kaya akan minyak tetapi untuk industri diganti dengan energi etanol sehingga tidak bergantung sepenuhnya pada minyak.
"Indonesia seharusnya meniru political will di dua negara itu sehingga ketersediaan minyak di negara kita juga terjaga. Pilih energi lain yang juga menguntungkan," tandas Imaduddin. (flo/jpnn)
JAKARTA - Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Imaduddin Abdullah mengungkapkan Indonesia sangat lamban dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 4 Orang Tewas Dalam Insiden Kecelakaan Bus Pariwisata di Kota Batu
- Gus Ipul Pastikan Kebutuhan Dasar Warga Miskin Terpenuhi
- Kaltim Siap Jadi Garda Terdepan Kemajuan Bangsa Indonesia
- Pemkot Serang Perpanjang Pendaftaran PPPK Tahap Kedua
- DPRD DKI Minta PAM JAYA Prioritaskan Kepuasan Pelanggan
- Pemerintahan Prabowo Bangun 1 Juta Rumah Bareng Qatar, Bentuknya Rusun