Soal Nomor di Asian Games, Satlak Prima Mengacu Usulan PP
jpnn.com, JAKARTA - Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) selalu berpatokan dengan usulan induk-induk organisasi olahraga tentang nomor-nomor yang akan dipertandingkan pada Asian Games 2018.
Pasalnya, PB/PP lebih mengetahui nomor-nomor unggulan yang berpeluang meraih medali demi suksesnya prestasi yang diharapkan Presiden Joko Widodo.
"Satlak Prima itu kan ditugasi Kemenpora menangani masalah prestasi. Makanya, Satlak Prima akan selalu mengacu pada nomor-nomor unggulan yang diusulkan PB/PP. Sebab, mereka lah yang lebih memahami potensi medalinya," kata Ketua Satlak Prima Ahmad Soetjipto di Jakarta, Kamis (28/9).
Masalah nomor-nomor cabor memang telah dibahas pada rapat technical delegate (TD) yang dihadiri perwakilan Dewan Olimpiade Asia (OCA) di Jakarta, 17 Agustus 2017.
Bahkan, seluruh peserta TD telah menyepakati nomor-nomor cabor yang akan dipertandingkan pada Asian Games 2018.
Hasil kesepakatan tersebut juga dibahas dalam rapat terbatas pada 18 Agustus 2017.
Rapat itu dihadiri Sesmenpora Gatot S Dewabroto, Ahmad Soetjipto, Lukman Niode (wakil ketua Satlak Prima), Harry Warganehara (wakil sekjen INASGOC), Takeda, dan Haidar (OCA).
"Rapat Terbatas berlangsung alot karena OCA tetap memaksakan bahwa nomor-nomor yang dipertandingkan mengacu ke Olimpiade Tokyo 2020 sesuai keinginan IOC. Sementara, kami mengacu kepada nomor-nomor cabor Olimpiade 2016 dan memperjuangkan nomor nomor potensi Indonesia,” kata Soetjipto.
Satlak Prima selalu berpatokan dengan usulan induk-induk organisasi olahraga tentang nomor-nomor yang akan dipertandingkan pada Asian Games 2018.
- Target Medali Asian Games Meleset, Alarm Bahaya pada Ajang Olimpiade Paris 2024
- PDIP Kecewa dengan Raihan Indonesia di Asian Games, Ingin Evaluasi Menyeluruh
- Indonesia Torehkan Emas Terbanyak di Luar Kandang Sejak 1978, Menpora: Kami Akan Lakukan Evaluasi
- Voli Putri Asian Games 2022: China Hattrick Emas, Thailand Rebut Perunggu
- Rebut Emas Asian Games 2022, Rankireddy/Shetty Masuk Buku Sejarah
- Asian Games 2022: Bulu Tangkis Indonesia Terpuruk, Ini Pesan Legenda