Soal PDIP & Anies, Pelampiasan Dendam kepada Kubu Jokowi?
jpnn.com - Dahlan Iskan menilai ada sisi baik dan buruk bila PDI Perjuangan atau PDIP jadi mencalonkan Anies Baswedan menjadi calon gubernur di Pilkada Jakarta.
Hal ini disampaikan Dahlan dalam esainya berjudul Damai Ahok, Disway edisi Senin (26/8/2024).
"Sisi baiknya: PDI Perjuangan menunjukkan sikap kebangsaan yang luar biasa," kata Dahlan.
Kolumnis kondang itu pun menjelaskan soal sisi baik itu. Menurutnya, Anies yang di masa lalu dicitrakan sebagai lambang "kanan" dirangkul oleh partai yang dicitrakan sebagai "kiri".
Hal itu menurutnya tidak hanya baik. Itu luar biasa baik bagi bangsa, serta pendidikan kebangsaan. Di mana, yang kanan bisa bergeser ke kiri. Yang kiri mau bergeser ke kanan.
"Terbentuklah kekuatan kanan dalam dan kiri dalam, bahkan, kalau bisa, mereka bergeser ke tengah. Alangkah hebatnya bangsa ini," tuturnya.
Dari pengamatan Dahlan, sikap semacam ini bukan hal baru bagi PDI Perjuangan. Dahulu, PDIP pernah merekrut seorang Abdullah Azwar Anas yang adalah kader NU murni.
"Sebelum lahir pun dia sudah NU. Ketika bayi dia jadi bayi NU. Anak NU. Pelajar NU. Pemuda Ansor NU. Politikus NU. Berkat prestasinya Azwar Anas direkrut oleh PDI Perjuangan. Dia dicalonkan jadi bupati Banyuwangi. Berhasil. Terpilih. Berhasil," lanjutnya.
Ada sisi buruk lainnya, yakni, apabila niat pencalonan Anies Baswedan oleh PDIP hanyalah sebatas untuk membalas dendam kepada kubu Jokowi.
- KPK Pastikan Pengusutan Fasilitas Jet Pribadi Kaesang-Bobby Jalan Terus
- Rapat Pengusulan Pj Gubernur Baru, Nama Heru Budi Tak Diajukan KIMPlus
- Sebelum Lengser, Inilah Perintah Jokowi kepada Para Menteri
- Presiden Jokowi Meminta Maaf kepada Seluruh Anggota Kabinet Indonesia Maju
- Kekayaan Jokowi dari Wali Kota-Presiden RI Versi LHKPN, Hitung Sendiri Kenaikannya
- Pengamat: Gerakan Anak Abah Coblos Tiga Paslon di Pilkada Jakarta Bentuk Kemarahan Tak Beralasan