Soal PDIP & Anies, Pelampiasan Dendam kepada Kubu Jokowi?

Soal PDIP & Anies, Pelampiasan Dendam kepada Kubu Jokowi?
Pak Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN

Terbukti, Azwar Anas mampu membangun Banyuwangi –bahkan setengah menyulapnya– dengan istimewa. Jadilah Banyuwangi model pembangunan kabupaten ideal di Indonesia.

Anas terus setia pada partai Banteng. Dia dicalonkan kembali untuk periode kedua. Terpilih lagi.

"Selanjutnya Anda sudah tahu: nama Banyuwangi begitu harum. Pun istrinya ikut mendapat nama besar Anas: terpilih sebagai bupati Banyuwangi berikutnya," ujar Dahlan.

Setelah itu, PDI Perjuangan masih ingin menjadikan Anas calon wakil gubernur Jatim. Namun, sial. Ada jejak digital yang membuatnya gagal berlayar.

Walakin, bagi Dahlan, Anas adalah contoh ideal orang kanan yang bergeser ke kiri. Dia mau dan mampu.

"Tentu sebagai orang kanan dia tidak mungkin bergeser terlalu ke kiri. Jadilah dia orang tengah," ucap Dahlan.

Akan tetapi, posisi orang yang berada di tengah kadang sangat sulit, seperti terjepit. Oleh kanan dia dianggap "murtad". Oleh kiri dia dianggap masih "munafik".

Terkadang, posisi seperti itu sangat menyiksa, tetapi Dahlan menyebut ada juga nikmatnya di posisi dijepit.

Ada sisi buruk lainnya, yakni, apabila niat pencalonan Anies Baswedan oleh PDIP hanyalah sebatas untuk membalas dendam kepada kubu Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News