Soal Pelaku Penyuntikan Vaksin Kosong, Kombes Yusri: Kita Bisa Bilang Pahlawan, tetapi...
jpnn.com, JAKARTA - Kasus oknum tenaga kesehatan melakukan penyuntikan vaksin kosong saat kegiatan vaksinasi COVID-19 di Sekolah Kristen IPEKA Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara, viral di media sosial dan menjadi sorotan publik.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan bahwa tenaga kesehatan merupakan pahlawan di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Namun, jika para tenaga kesehatan lalai dalam bekerja, mereka tetap harus menanggung konsekuensi jika melanggar aturan.
"Kita bisa bilang pahlawan tetapi ada konsekuensi kerja yang harus ditanggung setiap pelanggar, termasuk melanggar ada kode etiknya," kata Yusri di Jakarta, Selasa (10/8).
Polisi telah menetapkan pelaku berinisial EO sebagai tersangka kasus tersebut.
EO merupakan tenaga kesehatan yang tengah menjadi sukarelawan vaksinator.
Yusri pun menyebut EO merupakan tenaga kesehatan yang sudah memiliki klasifikasi sebagai vaksinator Covid-19 dan tenaganya amat dibutuhkan.
"Tetapi yang namanya negara kita negara hukum, apa pun kesalahan di situ, ada aturan yang mengatur," ujar Yusri.
Berikut ini penjelasan Kombes Yusri Yunus soal kasus penyuntikan vaksin kosong di Sekolah Kristen IPEKA Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN