Soal Pembangunan Lift di Jembatan Ampera, TACB: Jangan Sampai Merusak Cagar Budaya
jpnn.com - PALEMBANG - Ketua Tim Ahli Cagar Budaya sekaligus Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Sumatera Selatan mengatakan bahwa pemasangan lift atau tangga otomatis di Jembatan Ampera jangan sampai merusak cagar budaya.
Dia mengatakan bahwa jika dilihat dari sudut pandang eksistensi, Jembatan Ampera merupakan cagar budaya. Seharusnya, kata dia, pemerintah membicarakan atau meminta masukan terlebih dahulu kepada TACB apabila hendak memasang lift atau mengubah konstruksi Jembatan Ampera.
"Ampera adalah salah satu cagar budaya. Saya rasa, apabila akan memasang lift atau mengubah konstruksi Jembatan Ampera, seharusnya minta masukan terlebih dahulu kepada TACB," ungkap Aufa saat diwawancarai via WhatsApp, Rabu (16/11).
Menurut Aufa, jangan sampai cagar budaya terbengkalai akibat kepentingan oknum.
Sebab, setiap cagar budaya telah dilindungi oleh undang-undang.
“Jangan sampai kasus Pasar Cinde terulang kembali karena kepentingan oknum yang tidak melibatkan TACB dan mengabaikan Undang-Undang Cagar Budaya," ungkap Aufa.
Dia menilai bahwa pembangunan litf di Jembatan Ampera tidak terlalu mendesak.
Oleh karena itu, kata Aufa, alangkah baiknya pemasangan lift tidak dilakukan.
Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) mengingatkan supaya pemasangan lift atau tangga otomatis di Jembatan Ampera jangan sampai merusak cagar budaya.
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Gedung Kantor Peruri Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional
- Warga Minta Pembangunan Hotel Tak Ganggu Cagar Budaya
- LCCM 2024 Digelar, Fadli Zon Soroti Pentingnya Museum sebagai Pusat Edukasi Budaya
- Aset Peruri Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya, Apa Saja?