Soal Pembelajaran Tatap Muka, Anies Baswedan: Jakarta Paling Awal Menutup Sekolah

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih melakukan kajian terkait rencana pembelajaran tatap muka di sekolah.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya juga akan konsultasi dengan sejumlah ahli di bidang terkait, untuk nantinya ditentukan waktu pembelajaran tatap muka diterapkan.
"Prinsip kami adalah keselamatan bagi anak-anak, bahkan kalau ingat di Jakarta termasuk yang paling awal untuk menutup kegiatan di sekolah, sejak 16 Maret," kata Anies dalam keterangannya, Senin (23/11).
"Kami akan konsultasi juga dengan ikatan-ikatan ahli di bidang kesehatan, di bidang pendidikan sehingga keputusan kami berdasarkan situasi di Jakarta," lanjut Anies.
Atas hal tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan terkait waktu pembelajaran tatap muka kembali diterapkan.
"Jadi saat ini belum ada keputusan apakah bulan Januari itu akan mulai belajar di sekolah atau tidak," ujar Anies.
Diketahui, Pemerintah pusat tidak lagi menjadi penentu izin pembelajaran tatap muka di sekolah. Semua kewenangan dilimpahkan ke pemerintah daerah.
Hal itu sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa belum ada keputusan terkait waktu pembelajaran tatap muka di sekolah kembali diterapkan
- Muhammadiyah Jakarta Minta Izin kepada Pramono Terkait Pembangunan Universitas
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- Pram-Rano Cairkan Bansos Rp 900 Ribu untuk Penerima KLJ, KAJ, dan KPDJ
- Damkar DKI Tangani 6.800 Kasus Lainnya di 2024, 4 Kali Lipat Melebihi Kebakaran
- Fajar Alfian Minta Maaf Atas Ucapannya kepada Simpatisan Anies
- 43 Tahun Sarana Jaya: Mengukir Prestasi dengan Kinerja Positif