Soal Pemilu, Media Massa Indonesia Belum Ideal

jpnn.com - JAKARTA - Peneliti Komunikasi Media Politik Universitas Indonesia Irwansyah menyatakan media massa di Indonesia belum dapat menunjukkan independensinya dalam menyiarkan informasi terkait Pilpres. Menurutnya, media di Indonesia belum memahami nilai demokrasi seutuhnya.
"Saya melihat semua media sudah berpihak. Kecuali yang milik pemerintah. Keberpihakan ini sangat disayangkan. Kalau dulu wartawan bangga atas independensinya, sekarang jadi diragukan," ujar Irwansyah di Jakarta, Jumat, (4/7).
Menurutnya, media di Indonesia berbeda dengan media massa di luar negeri terutama Amerika yang sudah siap dengan demokrasi. Media massa, ujarnya, harus berpihak pada isu dan program kerja bukan kepada tokohnya.
"Misalnya kasus kenaikan BBM. Siapa yang diberpihakan? Prosubsidi apa sebaliknya? Itu yang dikejar, bukan tokohnya," sambung Irwansyah.
Menurutnya, pada dasarnya masyarakat yang akan menentukan pilihannya masing-masing tanpa terpengaruh pemberitaan media massa. Oleh karena itu, ujarnya, media harus memetakan mana pemberitaan yang baik untuk Pemilu. (flo/jpnn)
JAKARTA - Peneliti Komunikasi Media Politik Universitas Indonesia Irwansyah menyatakan media massa di Indonesia belum dapat menunjukkan independensinya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensesneg