Soal Pemindahan Ibu Kota, Begini Respons Pengusaha
jpnn.com, JAKARTA - Kalangan pelaku usaha mendukung ibu kota negara dari Jakarta ke Palangka Raya, Kalteng.
Namun, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mempertanyakan dari aspek waktu, apakah sudah tepat jika pemindahan dilakukan dalam waktu dekat.
Mengingat kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya, akibat tekanan perekonomian global yang belum stabil.
"Juga mengingat biaya perpindahan ibu kota akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Perlu dipertimbangkan, mungkin setelah kondisi ekonomi membaik dan APBN kita mumpuni untuk itu," ujar Sarman di Jakarta, Kamis (13/4).
Sarman menilai, pemerintah sebaiknya fokus merampungkan berbagai pembangunan infrastruktur yang saat ini gencar dilakukan, daripada fokus membahas wacana pemindahan ibu kota.
Karena dampak dan manfaatnya justru dapat segera dirasakan masyarakat dan dunia usaha.
"Kemudian juga perlu penjelasan kepada masyarakat, apa dampak yang akan dirasakan atas perpindahan tersebut. Karena ibu kota negara milik masyarakat dari Sabang sampai Merauke, sebagai pusat koordinasi, pusat komunikasi dan pusat kebijakan. Bukan hanya sekadar kepentingan masyarakat Jakarta atau pun masyarakat Palangka Raya," ucap Sarman.
Wacana perpindahan ibu kota telah muncul sejak era pemerintahan Soekarno pada 1957 lalu, yang memilih Palangka Raya.
Kalangan pelaku usaha mendukung ibu kota negara dari Jakarta ke Palangka Raya, Kalteng.
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- Polemik Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Membingungkan Masyarakat
- 5 Berita Terpopuler: Arogansi Oknum Pengusaha Surabaya Luntur, Aksi Suruh Siswa Menggonggong Berujung Borgol
- Ivan yang Suruh Siswa Menggonggong Dapat Kejutan dari Tahanan Polrestabes Surabaya
- Arogansi Ivan Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Berujung Bui, Ini Pelajaran!
- Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Punya Kedekatan dengan Aparat? Kombes Dirmanto: Jangan Digiring