Soal Penataan Buffer Zone, Pertamina tak Bisa Bergerak Sendirian
jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina dinilai tak bisa sendirian menata buffer zone di berbagai objek vital nasional (Obvitnas) yang dimiliki.
Menurut Pengamat BUMN Universitas Indonesia Toto Pranoto, Pertamina perlu dukungan dan harus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemda setempat.
“Koordinasi lintas K/L dan Pemda sangat penting untuk menjaga keamanan aset vital ini," ujar Toto.
Untuk Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang misalnya, Toto mengatakan, salah satu dukungan yang dibutuhkan adalah dari Pemerintah setempat.
Dalam hal ini, Pertamina dengan didukung Pemprov DKI, membebaskan lahan permukiman. Dengan demikian, posisi depo Plumpang lebih steril.
Pembebasan permukiman ini penting, karena dalam pandangan Toto, posisi depo Plumpang sangat ideal dan strategis karena dekat dengan Pelabuhan Tanjung Priok dan akses jalan tol dalam kota.
“Artinya, memindahkan (TBBM) ke lokasi lain bukan pilihan ideal,” sambung Toto.
Toto juga mengusulkan Pemprov DKI bisa memanfaatkan beberapa sarana Rusunawa yang masih kosong, seperti di Manggarai dan Pulogebang sebagai sarana relokasi warga Plumpang.
Pertamina perlu dukungan dan harus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemda setempat.
- Pertamina Meluncurkan Diesel X, BBM Ramah Lingkungan Berstandar Euro V
- Pertamina Siapkan Pasokan 9 Juta Tabung LPG 3 Kg Selama Libur Panjang
- Banyak Honorer Teknis dan GTT Diabaikan Pemda, Bagaimana Non-ASN Bisa Tuntas
- Pertamina Gelar Program Pelatihan Pembalap Muda Indonesia Bersama VR46 Riders Academy
- 100 Hari Kabinet Prabowo: Pertamina Berkontribusi Besar Dukung Swasembada Energi
- Presiden Prabowo Resmikan PLTGU Jawa-1, Wujud Hilirisasi dan Transformasi Energi