Soal Penerapan Baju Adat di Sekolah, Kadisdik Sumsel Beri Tanggapan
“Sangat efektif kalau tujuannya untuk membangkitkan kecintaan budaya masing-masing daerah, yang tidak boleh itu apabila siswa tidak bisa belajar karena tidak pakai seragam baju adat, itu yang salah."
"Pakaian adat itu seperti aksesorinya saja, tetapi tetap yang utama ialah bagaimana anak bisa belajar dengan nyaman," ungkap Riza.
Adapun terkait pendanaan seragam baru pakaian adat, dia menjelaskan pihaknya masih terus melakukan pengkajian lebih dalam.
“Pendanaan untuk seragam sekolah baru masih akan dikaji, akan ada timnya dari Dinas Pedidikan dan dinas-dinas terkait lainnya. Kalau memang dilakukan penerapan, mungkin akan kami arahkan satu hari pakai baju adat,” jelas Riza.
Namun, selaku kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Riza tidak ingin terburu-buru.
“Jangan terburu-buru, kalau nanti sudah start di beberapa provinsi baru silakan diterapkan. Karena kadang-kadang aturan pusat itu, saat sudah buru-buru direalisasikan, tetapi kenyataannya batal. Oleh karena itu, kami perlu kaji dahulu," pungkas Riza. (mcr35/jpnn)
Kadisdik Sumsel akan mengkaji ulang aturan dari Kemdikbudristek soal pakaian atau baju adat yang akan dipakai siswa saat di sekolah
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Cuci Hati
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah
- Literasi Finansial Bisa Diterapkan Melalui Ekstrakurikuler maupun P5
- Literasi Finansial Dalam Kurikulum Merdeka Penting Diterapkan Sejak Usia Dini