Soal Pengembangan AI, Pakar Sebut 2024 Serangan Ransomware Lebih Canggih
"Perkembangan serangan ransomware dengan teknik dan taktik yang lebih canggih, termasuk penggunaan teknologi kecerdasan buatan dan enkripsi yang lebih kuat," kata dosen pascasarjana pada Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) ini.
Begitu pula, lanjut dia, serangan APT (advanced persistent threat) yang lebih terfokus pada sektor-sektor kritis, pemerintahan, dan bisnis-bisnis besar dengan tujuan spionase dan pencurian data sensitif.
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) PTIK itu memprediksi pada 2024 bakal terjadi perluasan serangan supply chain (SC) atau rantai pasok.
Peningkatan serangan terhadap rantai pasokan untuk merusak integritas perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan oleh organisasi dan individu.
Pada 2024, kata Pratama, negara-negara akan melakukan operasi siber demi keuntungan geopolitik.
Prioritasnya termasuk ambisi geopolitik, pembangunan ekonomi kebutuhan, dan persaingan dengan pesaing regional serta pengumpulan intelijen dan ?erangan yang mengganggu, terutama menargetkan mata uang kripto untuk mendanai operasi spionase. (Antara/jpnn)
Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha memperkirakan pada 2024 serangan ransomware (perangkat pemeras) lebih canggih.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Tanggapi Harga Saham BUMN Turun, Pakar Keuangan: Murni Faktor Pasar, Bukan karena BPI Danantara
- 516 Beswan Djarum Angkat Semangat Indonesia Emas 2045 Lewat Drama Musikal
- AI Merdeka Lintasarta Percepat Adopsi Kecerdasan Buatan di Indonesia
- Rapat Bareng Kepala Baratin, Anggota Komisi IV Singgung Pengawasan Berbasis AI
- Hanya Sikat Tom Lembong, Kejagung Bisa Dinilai Terima Suap dari Zulhas Cs
- Prabowo Hadapi Tantangan Besar Kelola Defisit Anggaran, Pakar Sarankan Hal Ini