Soal Penyadapan, Google, Apple, dan Microsoft Kirim Surat ke Obama
jpnn.com - NEWYORK--Raksasa teknologi dunia bersatu menuntut perubahan undang-undang pengawasan AS (US surveillance laws), menyusul protes dunia internasional atas terkuaknya aksi penyadapan data secara massal oleh NSA. Hal ini untuk mengembalikan kepercayaan publik dalam menggunakan internet.
Perusahaan seperti Apple , Google , Microsoft , Facebook , Yahoo , LinkedIn , Twitter dan AOL hari ini (9/12), akan menerbitkan sebuah surat terbuka kepada Presiden Barack Obama dan Kongres untuk menyerukan reformasi secara tegas pada aturan yang berlaku saat ini.
"Ini melemahkan kebebasan yang kita hargai. Sudah waktunya untuk perubahan," demikian kutipan surat yang ditandatangani delapan perusahaan raksasa tersebut seperti dilansir guardian (9/12).
Mereka mengklaim aksi Edward Snowden yang membeber kelakuan buruk NSA, telah mengguncang keyakinan publik atas keamanan internet dan menyalahkan ulah agen mata-mata Amerika (NSA) atas ancaman pelanggaran privasi. "Orang tidak akan menggunakan teknologi yang mereka tidak percaya. Karenanya pemerintah Amerika harus mengembalikan kepercayaan ini, " kata Brad Smith , penasihat umum Microsoft.
Sementara CEO Yahoo, Marissa Mayer menyatakan, langkah Snowden yang memajang dokumen kegiatan pengawasan pemerintah AS telah mengguncang kepercayaan para pengguna akun Yahoo. "Dan sekarang saatnya pemerintah Amerika Serikat untuk bertindak dan mengembalikan kepercayaan warga di seluruh dunia," tegas Marissa.
Perusahaan teknologi di Silicon Valley dan para reformis utama Kongres dikabarkan menyetujui adanya pelarangan bagi NSA untuk mengumpulkan data individu warganya. NSA juga dinilai tidak memiliki alasan untuk menggunakan alasan kecurigaan aksi terorisme dan dalam rangka untuk mendeteksi pola di masa depan.
Mereka juga mendesak adanya aturan baru yang membatasi permintaan kepada perusahaan untuk menyerahkan data individu dengan regulasi baru yang menyeimbangkan kebutuhan data dalam keadaan terbatas, kepentingan privasi pengguna yang wajar dan dampak pada kepercayaan di internet. (esy/jpnn)
NEWYORK--Raksasa teknologi dunia bersatu menuntut perubahan undang-undang pengawasan AS (US surveillance laws), menyusul protes dunia internasional
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Tentara Israel Tempatkan Kotak Bahan Peledak di Dekat Rumah Sakit Gaza
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Momen Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Berpidato dalam Forum KTT D-8