Soal Pernyataan Letjen Dudung, Waketum MUI Anwar Abbas Bilang Begini
"Begitu pula dengan umat Islam, mereka juga berhak dan sah untuk menyatakan bahwa agamanyalah yang paling benar. Oleh karena itu, kalau ada orang Islam yang berpandangan semua agama itu adalah sama maka pandangan dan paham tersebut jelas sesat serta bermasalah," kata dia.
Seperti diketahui, Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman menyebut semua agama benar di mata Tuhan. Pernyataan itu sebelumnya disampaikan Letjen Dudung saat menghadiri acara di Markas Yonzipur 9/Para, Divif 1 Kostrad, Bandung, Senin (13/9).
Belakangan ucapan Dudung itu dikritik oleh sejumlah pihak, satu di antaranya dari pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menjawab kritik itu, Letjen Dudung menyatakan bahwa sebagai Pangkostrad dirinya perlu mengatakan semua agama benar saat berbicara di hadapan prajuritnya.
Sebab, eks Pangdam Jaya itu memiliki prajurit yang berasal dari berbagai pemeluk agama.
"Saya ini Panglima Kostrad, bukan ulama. Jika ulama mengatakan bahwa semua agama itu benar, berarti ia ulama yang salah," kata Dudung dalam keterangan persnya, Kamis (16/9).
Jenderal bintang tiga itu mengaku tidak mau prajurit di Kostrad terjebak dalam fanatisme berlebihan sehingga dirinya berucap tentang semua agama benar.
"Saya ingin anak buah saya jangan sampai terpengaruh dengan pihak luar di dalam beribadah. Hal ini agar tidak menimbulkan fanatisme yang berlebihan. Kemudian menganggap agama tertentu paling benar. Sementara agama lainnya, salah," beber Letjen Dudung. (tan/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Waketum MUI Anwar Abbas angkat suara mengenai pernyataan Letjen Dudung Abdurachman bahwa semua agama benar di mata Tuhan.
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Kiai Marsudi Sampaikan Orasi Ilmiah di UIN Saizu Purwokerto
- Presiden Prabowo Dukung Kemerdekaan Palestina, MUI Bereaksi
- Mobil Maung Jadi Kendaraan Dinas Pejabat, MUI: Bukti Dukung Produk Dalam Negeri
- Mediasi Gagal karena Jaksa Meminta Guru Honorer Supriyani Segera Masuk Ruangan
- MUI Konsel Imbau Warga yang Mengawal Guru Honorer Supriyani Tetap Tenang