Soal Perselisihan Perguruan Silat se-Jatim, Pangdam Brawijaya Berpesan Begini
Sebab itu, Farid meminta kehormatan dan kepribadian yang baik menjadi dasar dari segala tindakan mereka. Jangan sampai karena berkelompok terus merasa kuat dan besar sendiri sehingga maunya menang sendiri lalu ujung-ujungnya bertindak anarkis.
Pada kesempatan itu, ia juga menekankan agar menjaga anak-anak buahnya dengan baik. Menurutnya rata-rata belasan tahun.
Pangdam mengingatkan jika mereka tersangkut tindak pidana di usia muda, maka akan mempengaruhi pertumbuhan mental mereka.
"Lagi pula bila ada anak asuh yang tersangkut kasus hukum yang pusing adalah orang tua mereka, bukan perguruan silatnya,” pungkasnya.
Berdasarkan data Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto sudah banyak korban jiwa dari pertikaian yang tak kunjung usai itu.
Ada ratusan korban yang mengalami luka berat dan ribuan luka ringan. Bahkan sampai saat ini ada yang masih kritis karena menjadi korban serangan dalam pertikaian antar-perguruan ini.
“Para pelaku yang kami tangani rata-rata berusia belasan tahun. Kasian mereka kalau sudah tersangkut kasus hukum. Masa depannya bisa suram. Jadi, ini harus segera disudahi. Jangan lagi terus terjadi berulang,” pungkas Irjen Toni Harmanto.(ray/jpnn)
Pertikaian antar-perguruan silat yang menimbulkan korban jiwa di Jawa Timur (Jatim) menyita perhatian Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf.
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean
- Ingin Pembangunan Jatim Dilanjutkan, Kaesang Dukung Khofifah-Emil
- Baim Wong Siapkan 12 Saksi Dugaan Perselingkuhan Paula Verhoeven
- The Greatest AdvenTARO World Jadi Magnet Baru Pekan Raya Jawa Timur 2024
- Hari Ini Gunung Semeru Kembali Erupsi, Letusan Setinggi 500 meter
- Petasan Meledak di Lumajang, 4 Orang Jadi Korban, Satu Rumah Hancur
- Khofifah Ungkap Peran Penting Sektor SKT untuk Perekonomian Jawa Timur