Soal Polwan Berjilbab, Kepolisian Dengar Masukan Masyarakat
Selasa, 18 Juni 2013 – 11:44 WIB

Soal Polwan Berjilbab, Kepolisian Dengar Masukan Masyarakat
JAKARTA - Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan pihaknya akan mendengarkan masukan dari berbagai pihak termasuk masyarakat terkait pakaian polisi wanita (Polwan) yang menutup aurat atau berjilbab.
"Yang jelas, semua masukan masyarakat pasti didengar. Insya Allah semua dalam proses tentunya mendengarkan dari semua pihak," kata Timur di DPR, Jakarta, Selasa (18/6).
Hingga kini Polwan yang beragama Islam belum diperbolehkan mengenakan jilbab sebagai bagian dari pakaian dinasnya. Aturan jilbab bagi Polwan muslimah hanya ada di Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Itupun bukan berasal dari aturan internal kepolisian, melainkan mengikuti aturan yang dibuat Pemerintah Provinsi NAD.
Kepolisian memahami jika ada sejumlah Polwan yang ingin mengenakan jilbab. Namun sayangnya aturan belum menolerir adanya Polwan yang mengenakan jilbab. Jika nekat mengenakan jilbab, sang Polwan bisa kena sanksi teguran.
JAKARTA - Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan pihaknya akan mendengarkan masukan dari berbagai pihak termasuk masyarakat terkait pakaian polisi
BERITA TERKAIT
- Pelita Air Bersinergi dengan BIH Tingkatkan Layanan Kesehatan dan Pariwisata Medis
- Laksda TNI Edwin Bicara Soal Peran Strategi TNI AL Menjaga Potensi Maritim Menuju Swasembada Pangan
- Buntut Polemik Lagu Bayar Bayar Bayar, Sukatani Dapat Tawaran jadi Duta Polri
- Mediator dari DPC Peradi Jakbar Diharapkan Bisa Mendamaikan Perkara Perdata
- Pejabat Pemkab Sumedang jadi Direktur di Kementerian PKP, Wabup Fajar Ucap Syukur
- Apa Itu Danantara yang Baru Diluncurkan Presiden Prabowo? Simak Penjelasannya di Sini