Soal Potensi Penurunan Revenge Tourism Pada Tahun Ini, Begini Saran Lestari Moerdijat
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyoroti penurunan tren pariwisata yang ramai setelah pandemi atau revenge tourism.
Menurut Lestari, potensi penurunan revenge tourism harus diantisipasi dengan sejumlah langkah strategis yang mendorong pertumbuhan pariwisata nasional secara berkelanjutan.
"Berbagai potensi untuk terus menumbuhkan sektor pariwisata harus mampu diberdayakan di tengah perkiraan penurunan dampak revenge tourism pada tahun ini," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/3).
Revenge tourism adalah praktik wisata yang banyak dilakukan para traveler sedunia.
Banyak mereka berwisata dalam tajuk 'balas dendam' karena tidak dapat berwisata saat pandemi melanda.
Pada Internationale Tourismus-Borse (ITB) Berlin yang diselenggarakan pada 5-7 Maret 2024, para pelaku pariwisata dunia menyebut tidak ada lagi revenge tourism pada tahun ini.
Padahal, revenge tourism diperkirakan sebagai salah satu penyumbang kedatangan wisatawan ke Indonesia pascapandemi.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkirakan 50 persen pertumbuhan pariwisata nasional didorong oleh revenge tourism.
Begini saran Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyikapi potensi penurunan revenge tourism pada tahun ini, simak
- Gugur saat Selamatkan Wisatawan, Bripka Anditia Dianugerahi Kenaikan Pangkat
- Dirut BPOLBF Pastikan Labuan Bajo Aman Dikunjungi Wisatawan
- CIMB Niaga Hadirkan Solusi Liburan Praktis Bagi Traveler
- Bencana di Sukabumi Pengaruhi Jumlah Wisatawan Saat Nataru
- PPN 12 Persen Hanya untuk Barang Mewah, Eddy Soeparno: Bukti Konsistensi Prabowo
- Jelang Malam Tahun Baru 2025, Kawasan Asia Afrika hingga Gedung Sate Bandung Dipadati Wisatawan