Soal Presidential Club, Djarot PDIP: Prabowo Kurang Pede Mengemban Tanggung Jawab

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat mengatakan ada dua kemungkinan sehingga presiden terpilih mencetuskan gagasan untuk membentuk Presidential Club.
Pertama, kata Djarot, usulan tersebut mengindikasikan Prabowo tidak yakin memimpin Indonesia untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
"Usulan ini menunjukkan indikasi bahwa Pak Prabowo kurang pede (percaya diri, red) dalam mengemban tanggung jawab untuk mewujudkan empat misi Indonesia," kata Djarot kepada awak media, Senin (6/5).
Diketahui, Presidential Club ialah wacana mempertemukan para kepala negara Indonesia seperti Prabowo, Joko Widodo (Jokowi), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Megawati Soekarnoputri.
Prabowo menginginkan para pemimpin RI bisa guyub dalam membangun bangsa untuk merumuskan kebijakan strategis.
Djarot menyarankan forum Presidential Club seharusnya tidak ditujukan untuk mempertemukan kepala negara di Indonesia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyarankan wacana Presidential Club untuk mempertemukan kepala negara yang mempunyai tujuan mewujudkan perdamaian dunia.
"Bung Karno (Soekarno, red) telah memberikan contoh dan mempelopori pembentukan negara-negara nonblok untuk memperjuangkan kemerdekaan negara terjajah di Asia dan Afrika," ungkap Djarot.
Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat membaca dua kemungkinan sehingga presiden terpilih mencetuskan gagasan membentuk Presidential Club.
- Disaksikan Presiden Prabowo, BAZNAS Salurkan 5 Program Pemberdayaan bagi Mustahik
- Soroti Pengelolaan Zakat, Prabowo: Harus Sampai ke Rakyat yang Membutuhkan
- Apresiasi Kinerja BAZNAS, Presiden Prabowo: Terima Kasih
- Evaluasi Semester I Pemerintahan Prabowo – Gibran, Panca Pratama: Publik Merasa Puas
- Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Tunaikan Zakat melalui BAZNAS
- Survei Trust Indonesia: Ketidakpuasan Terhadap Kinerja Prabowo-Gibran Sangat Tinggi