Soal Propaganda Rusia, Jurkam Prabowo Malu Punya Presiden Seperti Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Juru kampanye nasional Prabowo - Sandi, Moh Nizar Zahro menilai pernyataan Joko Widodo alias Jokowi tentang "Propaganda Rusia" tidak hanya blunder, tapi bunuh diri politik.
Respons dari Kedutaan Besar Rusia pun menurutnya menunjukkan suatu kemarahan besar. Sebab, protes atas pernyataan Presiden ketujuh RI tersebut dilakukan bukan lewat surat resmi saluran diplomatik, tapi mengumbarnya di medsos.
"Dubes Rusia (sebenarnya) ingin mengatakan jika Jokowi sudah lancang mengusik Rusia di ruang publik, maka Rusia pun siap meladeninya," ucap Nizar kepada JPNN, Selasa (5/2).
Selain itu, lanjut politikus Senayan ini, cuitan Dubes Rusia di akun twitter mengesankan bahwa dia ingin mengatakan kepada seluruh dunia bahwa statmen Jokowi tidak berdasarkan fakta alias hoax.
"Jokowi telah termakan informasi sesat dari para bawahannya. Malu rasanya memiliki presiden yang tidak kompeten dalam menyampaikan informasi di hadapan publik," tukas ketua DPP Gerindra itu.
Nizar juga mengatakan, aneh bila Tim Kampanye Nasional (TKN) Capres 01 menuduh kubu Prabowo - Sandi membenturkan Jokowi dengan Rusia. Sebab, dalam kasus ini jelas sekali yang menyut api adalah mantan gubernur DKI Jakarta tersebut dengan pernyataanya soal propaganda Rusia. Sehingga, dia lah yang harus memadamkannya.
"Kami sarankan agar Jokowi segera menemui Presiden Rusia Vladimir Putin untuk meminta maaf atas tuduhan yang sudah disampaikannya," tutur Nizar.
Ketua umum Satria Gerindra ini juga menyarankan supaya Jokowi dan TKN untuk tetap fokus menghadapi Pilpres. Bukan sebaliknya membuat pernyataan blunder secara politik disaat elektabilitasnya merosot.
Jurkam Prabowo, Nizar Zahro mengomentari pernyataan Jokowi tentang propaganda Rusia
- Prabowo Resmi Lantik 31 Dubes LBBP, Satunya Kader PDIP
- Struktur Lengkap Danantara, Ada Jokowi, Sri Mulyani hingga Pandu Sjahrir
- Politikus PDI Perjuangan Ini Dilantik Prabowo Jadi Dubes RI untuk Italia
- Reza Indragiri: Sekiranya Kepala Babi Dikirim kepada Jokowi, Apakah Saran Hasan Nasbi Sama?
- Pengamat: Pengesahan RUU TNI Jadi Warning Bahaya Deligitimasi Kekuasaan Pemerintahan Prabowo
- Seusai Berucap Kontroversial soal Kepala Babi, Hasan Nasbi Kini Bilang Begini