Soal Rapid Test Berbayar, Gus Jazil: Jangan Tambah Lagi Beban Masyarakat
Biaya murah bisa saja sebab dikatakan dirinya mendengar bangsa ini sudah bisa membikin produk sendiri.
“Saya dengar produk dalam negeri sudah ditemukan. Mestinya kan murah itu,” ungkapnya.
Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu mengatakan perlu adanya sosialisasi dalam kegiatan rapid test. Petugas yang berada di lapangan diharap mengetahui mana orang yang mampu atau tidak membayar rapid test.
“Bila tidak mampu ada qualifikasinya,” ucapnya.
Intinya ditegaskan jangan lagi masyarakat yang sudah susah jangan ditambah bebannya. Biaya rapid test dikatakan bisa buat belanja masyarakat kecil untuk hidup setengah bulan.
Dirinya sepakat rapid test digelar namun dengan biaya yang murah. “Caranya ya beri subsidi bagi masyarakat kecil,” ujarnya.
“Misalnya rapid test digelar di Puskesmas, maka Puskesmas itu mendapat subsidi,” tambahnya.(jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menanggapi informasi yang beredar mengenai masyarakat yang melakukan rapid test dengan mengeluarkan biaya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tinjau Makan Bergizi Gratis di Kota Bogor, Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Hal Ini
- Lestari Moerdijat: Tingkatkan Deteksi Dini & Kesiapsiagaan Hadapi Ancaman Bencana
- Biaya Haji 2025 Turun, HNW: Alhamdulillah, Membuahkan Hasil
- Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Peringatkan Ini
- PPN 12 Persen Hanya untuk Barang Mewah, Eddy Soeparno: Bukti Konsistensi Prabowo
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI