Soal Rencana Kenaikan Solar dan Pertalite, Pengamat BUMN Bilang Begini

jpnn.com, JAKARTA - Rencana Pemerintah yang akan menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar mendapat sorotan dari kalangan masyarakat.
Pengamat BUMN Herry Gunawan menilai, saat ini bukan waktu yang tepat di tengah melonjaknya harga kebutuhan pokok menjelang Idulfitri.
“Momennya tidak tepat. Beban masyarakat sedang tinggi-tingginya. Pendapatan masyarakat juga tidak mengalami kenaikan. Apalagi ini masyarakat baru selesai melewati masa Covid-19,” kata Herry dalam keterangannya.
Di sisi lain, Herry bisa memahami beban yang harus ditanggung Pemerintah untuk subsidi BBM cukup besar. Terlebih, di tengah kenaikan harga minyak dunia akibat konflik Rusia-Ukrania.
Apalagi terjadi disparitas antara harga jual dengan harga keekonomian.
“Memang harga jual Pertalite saat ini masih terlalu jauh dibandingkan harga keekonomian. Tapi ini persoalan momentum,” ujarnya.
Seperti diketahui, Pertalite dan Biosolar merupakan produk subsidi, jadi kewenangan penentuan harga ada pada pemerintah, bukan Pertamina.
Selama ini, lanjut Herry, subsidi pemerintah ke Pertalite dan Solar cukup besar. Di samping itu harus juga dipikirkan kondisi psikologis masyarakat.
Pertalite dan Biosolar merupakan produk subsidi, jadi kewenangan penentuan harga ada pada pemerintah, bukan Pertamina.
- TASPEN Rayakan 62 Tahun Penuh Kepedulian, Beri Bantuan Kursi Roda ke Peserta Pensiun
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Pemegang Saham Pelita Air Kukuhkan Kembali Dendy Kurniawan sebagai Direktur Utama
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
- Perjalanan Gemilang 62 Tahun TASPEN: Ini Sederet Inovasi dan Transformasi Layanan