Soal Reshuffle, GP Ansor Minta Jokowi Tak Kalah oleh Tekanan Luar
jpnn.com, JAKARTA - Wacana reshuffle kabinet berembus kencang dalam beberapa waktu terakhir.
Isu itu makin panas karena banyak pihak yang terus mengeluarkan komentar.
Wakil Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Abdul Haris Ma'mum mengatakan, banyak pihak memiliki kepentingan dalam isu perombakan kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla kali ini.
Namun, dia menilai pihak-pihak yang berkomentar miring terhadap rencana reshuffle itu sama sekali kontraproduktif.
Alih-alih memberi pencerahan atau masukan terhadap perbaikan kinerja kabinet, pihak-pihak itu malah saling membenturkan sesama menteri sehingga menimbulkan kecurigaan satu sama lainnya.
"Reshuffle itu sepenuhnya hak prerogratif presiden. Presiden sangat paham dan tahu apa yang akan dilakukannya. Jangan asal komentar soal reshuffle," terang Abdul Haris, Jumat (11/8).
Menurut pria yang akrab disapa Sofiwi itu, Jokowi tak perlu mendengarkan komentar minor atas rencana reshuffle.
Jokowi juga tidak perlu ragu melakukan reshuffle kabinet sepanjang hal itu dilakukan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan.
Wacana reshuffle kabinet berembus kencang dalam beberapa waktu terakhir.
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- 5 Berita Terpopuler: Cermati 11 Ketentuan KepmenPAN-RB 634 soal Honorer TMS & Belum Melamar, Ada Jabatan yang Disorot