Soal Reshuffle, GP Ansor Minta Jokowi Tak Kalah oleh Tekanan Luar

jpnn.com, JAKARTA - Wacana reshuffle kabinet berembus kencang dalam beberapa waktu terakhir.
Isu itu makin panas karena banyak pihak yang terus mengeluarkan komentar.
Wakil Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Abdul Haris Ma'mum mengatakan, banyak pihak memiliki kepentingan dalam isu perombakan kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla kali ini.
Namun, dia menilai pihak-pihak yang berkomentar miring terhadap rencana reshuffle itu sama sekali kontraproduktif.
Alih-alih memberi pencerahan atau masukan terhadap perbaikan kinerja kabinet, pihak-pihak itu malah saling membenturkan sesama menteri sehingga menimbulkan kecurigaan satu sama lainnya.
"Reshuffle itu sepenuhnya hak prerogratif presiden. Presiden sangat paham dan tahu apa yang akan dilakukannya. Jangan asal komentar soal reshuffle," terang Abdul Haris, Jumat (11/8).
Menurut pria yang akrab disapa Sofiwi itu, Jokowi tak perlu mendengarkan komentar minor atas rencana reshuffle.
Jokowi juga tidak perlu ragu melakukan reshuffle kabinet sepanjang hal itu dilakukan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan.
Wacana reshuffle kabinet berembus kencang dalam beberapa waktu terakhir.
- Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Ketidaktegasan Prabowo Memimpin
- Sespimmen Menghadap ke Solo, Pengamat: Upaya Buat Jokowi Jadi Pusat Perhatian Publik
- Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi Bakal Direshuffle?
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- Matahari Kembar
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya